Kebutuhan akan swab test dewasa ini dirasa makin penting. Bukan hanya karena datanya bisa dipakai sebagai acuan kenaikan atau penurunan kasus, tapi bagi individu sendiri juga memberikan banyak informasi penting. Tak heran jika semakin banyak orang yang melakukan swab test ini. Apalagi hasil swab test bisa jadi pegangan jika ingin berkunjung ke berbagai tempat.
Namun seiring dengan banyaknya orang yang melakukan swab test, ada kekhawatiran jika hal tersebut bisa berisiko menulari, terutama kepada petugas. Walaupun memakai alat pelindung diri, namun potensi penularan virus masih bisa terjadi. Nah, untuk mengatasi masalah ini Singapura kemudian dengan cerdas membuat robot swab test di mana ia dioperasikan oleh si pasien sendiri.
Cara kerjanya adalah si pasien mengarahkan bagian hidungnya ke mesin yang bisa dikontrol memakai semacam tuas tangan. Setelah posisinya pas kemudian swab test dilakukan. Begitu selesai pasien hanya tinggal menjauhkan kepala dari mesin. Tak perlu menunggu terlalu lama, hasil swab akan keluar kurang lebih sekitar 20 detik. Tak perlu takut pula terjadi hal-hal yang menyakitkan karena mesin ini dikatakan bekerja dengan sangat lembut.
Belum diketahui secara pasti kapan mesin ini akan digunakan secara luas di negara singa tersebut. Namun ketika diujicobakan, robot yang dibuat oleh kolaborasi National Cancer Centre Singapore dan Singapore General Hospital ini mendapatkan sambutan positif. Bahkan salah seorang relawan yang mencoba mesin ini mengatakan jika robot tersebut lebih disukainya daripada harus dites oleh petugas manusia..