Selain dengan melakukan swab test, cara melihat seseorang terjangkit Covid-19 salah satunya bisa melalui kemampuan hidung dalam mencium bebauan. Dikatakan dalam sebuah penelitian, jika umumnya mereka yang terkena Corona rata-rata mengalami kehilangan kemampuan penciuman. Bahkan jika dibandingkan dengan tanda umun Covid lain seperti batuk kering atau demam.
Nah, hal yang perlu diperhatikan adalah pilek pun kadang bisa mengalami hal yang sama, yakni kehilangan kemampuan mencium sementara. Tentu hal ini kemudian penting untuk diketahui agar tidak jatuh pada dugaan yang tak mendasar. Lalu apa bedanya kehilangan penciuman karena pilek dan Covid-19?
Seseorang yang tidak bisa mencium bebauan lantaran Covid-19 disebabkan karena virus yang terhirup melalui hidung menempel pada atap hidung, di mana di sana adalah tempat ujung syaraf penciuman berada. Virus yang secara alamiah bersifat merusak akan mengganggu syaraf ini dan kemudian membuat seseorang kehilangan kemampuan mencium. Namun untuk pernafasan lancar seperti biasanya.
Kemudian kehilangan kemampuan mencium pada seseorang yang pilek biasanya dikarenakan peradangan pada selaput lendir di seluruh hidung. Hal tersebut akhirnya membuat hidung mampet dan tidak bisa menghirup udara. Alhasil, udara yang terhirup dan membawa bau tidak sampai ke ujung syaraf penciuman, sehingga tidak bisa mengenali aroma dengan baik.
Jadi kesimpulannya, seseorang yang terkena Covid-19 biasanya kehilangan kemampuan mencium bau namun masih bisa menghirup udara dengan normal. Sedangkan mereka yang pilek mengalami masalah keduanya, yakni tidak bisa mencium bebauan dan gangguan ketika menghirup udara..