Syabda Belawa mengembuskan nafas terakhir pada usia 21 tahun, sehari setelah Indonesia berhasil menjuarai Men Double All England 2023. Pukulan berat bagi squad badminton RI karena Syabda pernah menyelamatkan Indonesia agar bisa tembus ke Piala Thomas 2022 dalam pertandingan yang mendebarkan.
Syabda Perkasa Belawa meninggal dalam kecelakaan maut dalam perjalanan menuju Sragen pada 20 Maret 2023. Rencananya, almarhum dan keluarga akan berziarah karena sang nenek meninggal dunia. Tak disangka, ini jadi perjalanan terakhir Syabda dan sang ibunda. Sementara ayah dan saudara kandungnya masih dalam perawatan di rumah sakit.
Badminton lover dan rekan seperjuangannya sangat terpukul serta kehilangan, karena almarhum sendiri memiliki potensi yang besar. Bahkan sudah mewujudkan harapannya untuk masuk ke jajaran 90 besar dunia, setelah sebelumnya Syabda masih berada di peringkat 200 dunia. Berikut ini, mengenang prestasi Syabda Belawa.
Baca Juga : 5 Manfaat Doa 1000 Dinar untuk Magnet Rezeki dan Lancarkan Usaha
Sempat 2 kali dicoret dari keikutsertaan
Syabda Belawa sebenarnya sempat hampir 2 kali dicoret dari squad Tunggal Putra Indonesia untuk tampil di ajang Sea Games Vietnam dan event Thomas Cup Bangkok tahun 2022 lalu. Kala itu, Syabda masih peringkat 600-an.
Namun setelah pencoretan namanya untuk tim Sea Games Vietnam, Pelatih Irwansyah ingin ia masuk di squad Thomas Cup di Bangkok. Itu pun hampir tercoret namanya karena cedera pinggang.
Kalau bukan karena sang pelatih ngotot dan melakukan approach ke PBSI, mungkin kita tidak akan pernah tahu cerita membanggakan yang akan almarhum Syabda torehkan. Berkat usaha Pelatih Irwansyah, pemain besutan PB Djarum tersebut berhasil masuk daftar tersebut dan cedera pinggang yang ia alami berangsur pulih.
Jadi pemain cadangan, malah loloskan harapan seluruh warga RI
Masih melekat di ingatan, bagaimana squad Indonesia di Thomas Cup 2022 yang jadi andalan sempat berguguran. Dari 5 pertandingan yang bergulir, The Minions dan Anthony Sinisuka Ginting harus menerima kekalahan. Sementara yang bertahan adalah Sesar Hiren Rhustavito dan duo Fajar/Rian.
Syabda Belawa tampil untuk pertama kalinya di Thomas Cup 2022 dan menjadi satu-satunya harapan agar Indonesia bisa terus menembus ke babak berikutnya. Tentu ini hal yang berat bagi pemain muda yang baru merasakan pertandingan bergengsi dunia. Namun di luar dugaan, meski harus melalui rubber game, pemain kelahiran tahun 2001 tersebut menunjukkan permainan dengan daya juang yang mengagumkan.
Syabda selalu berhasil mengamankan skor-skor kritis dalam mencoba menaklukkan Lee Yun Gyu dari Korea Selatan. Pertandingan penentuan itu juga menjadi tontonan yang menarik karena aksi Syabda Belawa seperti sudah mengimbangi performa senior-seniornya. Akhirnya ia berhasil mengunci kemenangan untuk Indonesia di Grup A dan bisa maju ke babak berikutnya dengan skor 21-14, 11-21, 21-16.
Prestasi Syabda Belawa semasa hidup
Ajang Thomas Cup 2022 bukan pertandingan baru baginya. Sebelum ini, almarhum sempat mengharumkan Indonesia dengan menjuarai Kejuaraan Asia 2019, dan Kejuaraan Dunia 2019.
Karena prestasi cemerlang ini, Syabda dilibatkan di banyak pertandingan. Hal ini kemudian mendongkrak peringkatnya secara berangsur-angsur, sehingga Coach Irwansyah memanggilnya untuk bergabung dengan squad Thomas Cup tersebut.
Selain itu, ia sempat mencetak kemenangan di Lithuanian International 2022, Malaysian International 2022 dan Jakarta Junior Internationa. Hingga bulan Februari 2023, Syabda masih menjuarai Iran Fajr International 2023 yang membuatnya dari peringkat 200, menjadi peringkat 88 dunia.
Peringkat ini bukan hanya angka dan ranking buatnya. Namun terbersit keinginan Syabda untuk bisa bermain bersama para seniornya. Hanya saja takdir berkehendak lain. Senin, 20 Maret 2023, Syabda Perkasa Belawa mengalami kecelakaan bersama keluarganya saat perjalanan menuju Sragen. Ia dan sang ibunda meninggal karena peristiwa tersebut dan dimakamkan satu liang lahat bersama sang ibu dan nenek.
Dukacita menyelimuti seluruh pemain bulutangkis nasional dan badminton lovers. Sebab dirinya adalah sosok yang punya banyak potensi dan menjadi harapan generasi penerus squad tunggal putra.
Kendati demikian, doa mengalir untuk almarhum Syabda Belawa, keluarga dan kekasihnya yang juga seorang atlet badminton dari tim ganda campuran, Pitha Haningtyas Mentari.
Selamat jalan Syabda Belawa. Prestasi dan kemenanganmu untuk Indonesia akan selalu jadi kisah berharga bagi kita semua.