Berita viral di media sosial bahwa penumpang pesawat Super Air Jet mengeluhkan AC yang mati selama hampir dua jam. Hal tersebut menjadi perbincangan di kalangan warganet. Pesawat Super Air Jet tersebut bertujuan dari Denpasar, Bali ke Soekarno-Hatta, dan para penumpang sudah merasakan panas ketika masuk ke pesawat tersebut.
Merespons keluhan para penumpang yang merasakan kepanasan, Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, secara resmi meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para penumpang. Ia memastikan bahwa pihaknya telah menjalankan prosedur penerbangan dengan tepat melalui pengecekan, termasuk bahan bakar.
Salah satu penumpang pesawat Super Air Jet, dilaporkan oleh @velyspuspa, mengungkapkan bahwa setelah take off, semua penumpang mulai merasa kepanasan. Perjalanan tersebut memakan waktu 1 jam 50 menit.
Menurut penjelasan dari Ari Azhari, terkait masalah AC mati pada pesawat Super Air Jet, saat berada di ketinggian 30.000 kaki, ditemukan indikasi bahwa sistem pengaturan udara di kabin tidak berfungsi secara optimal.
“Ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal), sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat, gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya,” tuturnya. ungkapnya.
Beberapa unggahan video terkait pesawat Super Air Jet menunjukkan beberapa penumpang yang membuka baju karena merasa kepanasan. Dalam video tersebut, terlihat seorang anak kecil yang mengenakan kemeja putih dengan bajunya basah dan terlihat kulit punggungnya.