Kamis (8 /03/2018) lalu Deddy Corbuzier mengunggah Vlog yang berjudul “Artis Alay Kenape Makin Banyak Sih!!!” pada kanal youtube-nya. Vlog berdurasi 4.03 menit itu mengundang banyak pro-kontra dan perdebatan dikalangan netizen. Bahkan tak lama kemudian Vlog miliknya dikaitkan dengan hengkangnya Chika Jessica dari acara Talkshow yang dipandu oleh Deddy.
Video tersebut berisi kritikan keras Deddy terhadap dunia hiburan Indonesia yang dianggapnya hanya mementingkan keuntungan tanpa memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Maraknya fenomena ‘alay’ baik di kalangan para penghibur (artis) dan jenis acara ‘alay’ yang membombardir media TV Indonesia membuatnya prihatin.
Setelah menuai banyak pro-kontra, Deddy Corbuzier resmi diundang oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) pada Selasa (13/03/2018) untuk memberikan pandangannya tentang tayangan yang saat ini beredar di TV Indonesia.
Tak hanya berbagi pendapat dan sharing ide, pada kesempatan tersebut Yuliandre Darwis selaku Ketua KPI Pusat juga memberikan penghargaan terkait dukungan kepada tayangan bermutu untuk masa depan generasi bangsa. Deddy adalah satu-satunya figur publik yang mendapatkan penghargaan tersebut.
Yuliandre Darwis juga mengungkapkan rasa terima kasihnya melalui akun instagram pribadinya, “Terima kasih berbagi @mastercorbuzier sebagai pelaku industri penyiaran. Terima kasih atas ruang, pikiran, dan waktu yang diberikan dalam sharing bersama 12 rektor PTN se-Indonesia dan stakeholder penyiaran,” tulis Yuliandre dalam keterangannya.
Tak berbeda dengan Ketua KPI, Deddypun menyampaikan terima kasih dan rasa bangganya melalui akun @mastercorbuzier, “Menjadi satu2nya publik figure yang diberikan penghargaan dan diminta untuk memberikan pendapat ttg tayangan TV oleh @kpipusat hari ini adalah sebuah kebanggaan juga kesempatan tuk bicara tentang kenyataan. Kenyataan bahwa haruskah kita me-Nuhankan rating?Bila lembaganya sendiri tidak jelas?Haruskah kita membiarkan acara-acara yang merusak masa depan anak-anak kita tetap menjadi pilihan tontonan? There is a Hope”.
Deddy dianggap menyuarakan keresahan beberapa kelompok masyarakat yang mulai gerah dengan terus hadirnya acara ‘alay’ yang menjadi tontonan masyarakat Indonesia. Acara-acara tersebut di-klaim kurang mendidik dan merusah generasi penerus bangsa..