Pasti kita sering menjumpai foto atau melihat sendiri seseorang menangis ketika sedang melakukan swab test. Bagi yang belum pernah menjalaninya, pasti menyangka jika test ini menyakitkan sehingga seseorang sampai menangis. Padahal aslinya tidak seperti itu lho. Ada fakta medis di balik fenomena unik itu.
Kecenderungan seseorang menangis ketika swab test merupakan hal yang wajar. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Genomik Solidaritas Indonesia, dr Nino Susanto. Ia mengatakan, “Tadi itu dirangsang. Jadi, itu adalah respons yang normal dan wajar.”
Secara teknis swab test dilakukan dengan cara mengambil sample yang letaknya berada di belakang hidung atau disebut juga Nasofaring. Di mana posisi ini ternyata bisa menyentuh kelenjar air mata. Jadi, ketika swab test dilakukan maka secara sengaja atau tidak alat akan bersinggungan dengan kelenjar ini sehingga terjadi reaksi menangis.
Terkait metode ini, beberapa orang juga memilih untuk memasukkan alat tes melalui mulut. Ternyata hal ini tidak jauh berbeda dari metode memasukkan ke dalam hidung. “Alat masuk hidung mengarahkannya ke bagian itu, lewat mulut pun sebenarnya arahnya ke sana juga,” sambung Nino.
Kamu mungkin bertanya-tanya, Covid-19 kan menyerang bagian paru-paru, lalu kenapa bagian hidung yang diambil sampelnya? Hal tersebut tak lain karena virus penyebabnya ternyata menempel di Nasofaring tadi..