Bahan dapur kluwek mengandung sianida sempat menjadi bahasan yang viral di media sosial. Hal ini membuat banyak orang dengan cepat berspekulasi dan mulai berdebat akan kebenarannya.
Kluwek merupakan biji dari tanaman yang bisa kita manfaatkan warna hitamnya sebagai bumbu masakan rawon. Penggunaan bahan ini bisa memberikan ciri khas dan aroma yang sangat nikmat. Bahkan semakin lama, rawon bisa semakin enak dan mantap rasanya.
Namun bila benar rawon mengandung sianida, mengapa belum ada kasus yang membahayakan selama ini? Ternyata begini penjelasan yang benar.
Postingan kluwek mengandung sianida
Semua bermula dari postingan di medsos mengenai kluwek mentah yang mengandung sianida. Namun seringnya memang orang hanya membaca bagian awal atau judul saja, sehingga tidak benar-benar memahami konteks dan penjelasan di dalamnya.
Pemilik akun Twitter yang membahas ini kemudian menjelaskan bahwa yang dimaksud pada bahasan itu merupakan kluwek mentah yang tentunya berbeda dengan kondisi kluwek pasaran.
Sebelum menjualnya ke konsumen, kluwek terlebih dulu melalui proses dan perebusan. Selain itu, kluwek dipendam selama kurang lebih 40 hari. Dengan demikian kandungan sianida yang ada di dalamnya sudah tidak ada.
Penjelasan ahli
Sementara itu, hal ini juga ternyata sesuai dengan rujukan pustaka Prof. Nuri Andarwulan dari IPB. Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Sri Anggrahini.
Senada dengan penjelasan sebelumnya bahwa sianogenik glikosida dalam kluwek bisa sangat produktif melepaskan asam sianida dalam kondisi yang segar. Artinya tidak mengalami proses apa-apa sebelumnya.
Sedangkan umumnya setelah panen, kluwek ini mengalami pembiaran hingga busuk. Lalu bila sudah mengalami perebusan dan dipendam dalam abu selama 40 hari, akan bisa menghilangkan sianida di dalamnya. Bila proses ini kurang berhasil, dapat kita rasakan pahitnya.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat karena Sering Makan Daging?
Selain kluwek ada pula bahans seperti ubi atau singkong yang memang juga bisa mengandung sianida. Namun jangan khawatir karena pengolahan yang tepat sebenarnya sudah cukup untuk menghilangkan dampak sianidanya.