Tak banyak yang mengenal istilah aerodontalgia, yakni keluhan pada gigi yang terjadi saat penerbangan. Namun mungkin beberapa di antara kita sebenarnya mengalaminya.
Ironisnya lagi, banyak yang mengabaikan gejala ini karena berbagai alasan. Di antaranya adalah takut ke dokter gigi. Padahal sebenarnya hal tersebut tidak perlu, karena kini perawatan gigi di klinik yang valid sudah semakin mutakhir.
Mengenal arti aerodontalgia
Gigi tidak menampakkan lubang belum tentu tidak ada masalah. Bisa jadi gigi tetap ngilu bila terkena dingin atau saat berada di atas pesawat. Apabila terasa nyeri maupun ada keluhan lain saat dalam penerbangan, kemungkinan kita sedang mengalami aerodontalgia.
Kondisi ini terjadi karena perubahan barometrik, di mana istilah tersebut muncul pada masa Perang Dunia II. Kala itu, beberapa pilot merasakan keluhan nyeri ketika menjadi awak pesawat yang mengalami penurunan tekanan atmosfer bila sedang berada di ketinggian.
Hal itu ternyata bisa direspon oleh gigi, karena ada ekspansi udara atau gas di dalam crown gigi karena pesawat naik. Kondisi ini juga bisa saja terjadi ketika kita sedang menyelam. Bila berada di dalam air, sebutannya menjadi barodontalgia.
Faktor penunjang terjadinya kondisi ini
Sebaiknya saat bercermin atau akan menyikat gigi, perhatikan kondisi gigi dan mulut kita. Kendati tidak ada tampilan kerusakan, bila terjadi keluhan aerodontalgia, bisa jadi ada lubang atau gangguan yang perlu dikonsultasikan ke dokter gigi.
Umumnya, gejala ini terjadi karena beberapa faktor yang membuat gigi lebih rentan. Berikut ini di antaranya:
- Terjadi karies gigi, lubang atau lubang tak kasat mata
- Kerusakan pada tambalan atau restorasi sebelumnya
- Pulpitis atau infeksi bakteri di gigi maupun gusi
- Nekrosis pulpa atau kematian pulpa gigi
- Periodontitis yakni peradangan akara gig atau gangguan saluran akar lainnya
- Ada jarak berupa kantong periodontal pada gigi dan gusi
- Baru saja operasi gigi bungsu atau sedang ada impaksi
- Gangguan pada kelenjar ludah
Selain di atas, bisa juga terjadi gangguan pada beberapa area di wajah, seperti adanya sinus atau gangguan rahang. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter gigi secara rutin.
Cara mengatasi gangguan airplane toothache atau aerodontalgia
Hampir sama seperti sakit gigi pada umumnya, pengobatan cepat dari kondisi ini adalah dengan menggunakan pereda nyeri. Namun seperti pernah kita ulas di tulisan sebelumnya, bahwa penggunaan obat sakit gigi terus menerus tanpa ada tindakan adalah membahayakan kesehatan.
Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah dengan datang dan mengonsultasikan gigi kita ke dokter atau klinik gigi yang kredibel. Dengan demikian bisa langsung mengatasi permasalahan seperti jika ada lubang atau karies gigi, maupun kantong periodontal dan impaksi yang mudah memicu munculnya keluhan.
BACA JUGA: Viral Pasien Meninggal Dunia Ternyata Berawal dari Gigi Bolong dan Takut ke Dokter
Bila gangguan sudah teratasi dan ditangani dengan tepat, maka keluhan akan lebih jarang muncul atau bahkan pulih sepenuhnya. Selanjutnya, lakukan perawatan harian seperti sikat gigi dan kumur, serta memeriksakan setiap 6 bulan sekali.