Wabah pneumonia yang belakangan santer terdengar di Tiongkok dan membuat koridor RS di Hebei membludak dengan pasien anak membuat Bali ikut siaga. Hal ini memang lumrah karena Pulau Dewata itu sebagai salah satu gerbang kedatangan turis mancanegara yang cukup tinggi.
Beberapa langkah antisipasi di antaranya adalah persiapan pada fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan metode sentinel Influenza Like Illness (ILI)-Severe Acute Respiratory Infection (SARI). Di mana pada metode ini terdapat edukasi dan informasi pencegahan terhadap penyakit atau gejala penyakit yang menyerupai.
Namun demikian, Kepala Dinkes Bali I Nyoman gede Anom, menyebutkan bahwa hal ini tidak menyebabkan adanya treatment khusus pada wisatawan Tiongkok yang datang. Dengan kata lain, antisipasi memang dilakukan dengan tetap menjaga kenyamanan wisatawan tetapi tetap siaga melalui tindakan preventif tersebut.
Salah satunya adalah seperti yang disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Bali, I Wayan Widya, di mana sudah menerapkan sosialisasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan sejumlah faskes.
Nantinya bagi WNA yang mungkin terdeteksi gejala radang infeksi paru tersebut, akan ada diarahkan ke klinik bandara atau pelabuhan. Sedangkan rujukannya antara lain yakni RS Prof Ngoerah, RS Bali Mandara, dan RS Siloam yang menjadi rekomendasi Kemenkes.
Sejak adanya kabar mengenai pneumonia di Hebei, Kemenkes lewat Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit segera menerbitkan SE mengenai Kewaspadaan terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia yang beredar Senin (27/11) lalu. Apalagi saat ini Indonesia memasuki musim penghujan di mana banyak gejala penyakit pernafasan ringan hingga berat yang kemungkinan muncul.
SE ini diterbitkan ke seluruh Kepala Dinkes Provinsi, Kabupaten/Kota, Direktur/Kepala RS dan Kepala KKP serta Kepala Puskesmas seluruh Indonesia. Salah satu lapisan awal antisipasi adalah pada KKP atau Kantor Kesehatan Pelabuhan supaya bisa melakukan screening dan monitori perkembangan kasus.
Mysoplasma adalah infeksi yang menyerang saluran pernafasan. Penyakit ini ada sebelum Covid-19 muncul di seluruh dunia. Meski demikian beberapa waktu lalu media Global Times asal Tiongkok mewartakan RS di Beijing kedatangan lebih dari 9000 pasien anak yang membuat mereka sibuk hingga kapasitasnya overload.
BACA JUGA: Ada Pneumonia Misterius di Tiongkok, Kemenkes RI Pantau Pergerakannya
Bahkan ada yang dikabarkan harus menunggu sampai dua jam agar bisa mendapat penanganan dari tenaga kesehatan. Hal ini juga telah menjadi pantauan WHO yang meminta Tiongkok lebih transparan mengenai situasi kasus ini.