Para crazy rich tengah ketar-ketir karena belakangan banyak ‘razia’ kekayaan via media sosial. Selain kekuatan netizen +62, juga dampak dari kasus penganiayaan oleh anak salah satu anggota Dirjen Pajak.
Bermula dari sorotan terhadap gaya hidup Mario Dandy yang gemar flexing dan arogan. Malah mengungkap kekayaan tak wajar sang ayah yang merupakan pejabat DJP. Belum juga selesai kasus ini, publik sudah mulai menyoroti Andhi Pramono karena postingan media sosialnya.
Bahkan semua hal yang melekat di tubuhnya, istri dan anaknya ikut disorot. Cincin, pakaian hingga tas mewah yang tidak murah harganya. Dari sini, masih banyak lagi beberapa kehidupan istri pejabat yang terlihat fantastis di media sosial, ikut jadi bahan kepo netizen. Akhirnya mereka buru-buru menghapus akunnya.
Flexing gaya hidup mewah bukan hal baru di Instagram ataupun Tik Tok. Namun belakangan jadi pedang bermata dua, karena masyarakat sedang ‘mengobok-obok’ dari mana asalnya kekayaan mereka. Apalagi netizen Indonesia terkenal punya ‘power’ dalam hal stalking.
Sejatinya memang ada perbedaan antara orang yang memang sudah kaya dengan orang kaya baru. Istilah pembedanya adalah Crazy Rich dan Old Money yang sempat beken di tahun 2018-an. Apa saja perbedaan tersebut? Kita akan bahas di bawah.
Crazy rich masih OKB, Old Money sudah dari sananya
Kebanyakan Crazy Rich adalah orang kaya baru atau OKB. Artinya mereka baru saja memperoleh kekayaannya dalam periode yang relatif singkat. Tentu saja ada banyak motif dari sumber kekayaan itu. Bisa jadi memang kaya mendadak karena ketiban rezeki atau usahanya mendadak sukses berat. Ada pula yang terkontaminasi hal-hal negatif seperti korupsi, pencucian uang dan penipuan.
Sementara Old Money biasanya sudah mewarisi kekayaan dari beberapa generasi sebelumnya. Sumber kekayaan ini mungkin dari hasil kerajaan bisnis yang dibangun para senior atau sesepuh mereka. Apakah mungkin ada ‘uang kotor’ di dalamnya? Hal itu tidak menutup kemungkinan karena baik orang kaya baru dan orang kaya beneran hanya berbeda gaya saja dalam menghandle kekayaan mereka.
Yang satu cenderung pamer, sementara yang lain menjaga profil
Orang kaya beneran cenderung menjaga sikap dan memilih privasi. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini, di antaranya adalah kesibukan, circle atau pergaulan yang serupa dan alasan yang bisa jadi terdengar kocak adalah agar tidak diincar karena hartanya.
Meski demikian, hal ini tidak bersifat monolith. Menjaga profil bukan berarti tidak pamer dan bergaya hidup mewah. Hanya saja memang kekayaan sesungguhnya cenderung lebih ‘tenang’ daripada OKB.
OKB atau Orang Kaya Baru cenderung perlu menunjukkan status sosial dan kemampuannya. Di antaranya dengan menunjukkan lewat pakaian mahal, mobil mewah, gaya hidup glamor dan sebagainya. Namun, tidak semua crazy rich pamer untuk menunjukkan kemampuannya. Ada yang menggunakan cara tersebut untuk eksposur bisnis dan memotivasi followers mereka.
Mengejar pengaruh vs menggunakan pengaruh
Disinggung di poin sebelumnya, Crazy Rich menggunakan kekayaannya untuk mengejar pengaruh. Meski terkesan flexing, ternyata ada banyak tujuan yang tidak semuanya negatif. Seperti meningkatkan brand awareness, pengikut atau tujuan motivasi.
Sedangkan Old Money memang sudah punya pengaruh dan menggunakannya untuk hal-hal yang berdampak pada sekitar. Misalnya dampak sosial atau menjaga reputasi dan koneksi mereka.
Si konsumtif dan si konservatif
Orang Kaya Baru punya kecenderungan membelanjakan uang mereka. Tujuannya memang menikmati kekayaan tersebut, sambil menunjukkannya pada orang-orang. Hal ini karena mental yang masih membutuhkan validasi alias pengakuan. Karenanya mereka kerap berpakaian atau bergaya hidup mewah.
Lain halnya dengan sebagian besar Old Money yang malah memegang nilai lama dan tradisional. Ini tidak selamanya baik juga, tetapi banyak menuai pujian dari orang-orang awam yang menilai dari testimoni di media sosial.
Beberapa orang yang pernah bekerja dengan para Old Money kerap menceritakan bahwa bos mereka sama sekali tidak terlihat atau bergaya hidup seperti orang kaya. Misalnya masih makan di warteg, pakai baju biasa yang tidak bermerk, hidup sederhana dan lain sebagainya. Ditambah dengan wejangan-wejangan mereka yang jauh dari hedonisme karena punya cara pandang yang visioner.
Meski punya perbedaan yang cukup signifikan, tulisan ini tidak untuk menunjukkan golongan mana yang lebih baik. Ambil faedahnya, buang jeleknya. Tidak sedikit keluarga taipan yang menghadapi konflik internal mereka dan masih ada Crazy Rich yang dicintai oleh banyak orang.