Sementara Jakarta bergulat dengan polusi, Jawa Timur sedang menghadapi kebakaran gunung. Bukit Teletubbies Gunung Bromo baru-baru ini menyusul Arjuno yang terbakar akibat aktivitas manusia.
Informasi dari akun Twitter Anom Harya Wicaksana, kebakaran yang terjadi di Bromo akibat aktivitas pemotretan pre-wedding yang menggunakan flare. Walhasil, api yang di siang hari sudah mulai menjalar, hingga malam hari malah membuat blok savana yang mulai menguning di kemarau ini makin terbakar.
Polisi telah mengamankan pelaku. Sementara itu, wilayah Bromo ditutup untuk melakukan pemadaman. Humas Balai Besar Taman Nasional Tengger Bromo Semeru (BBTNBTS) Hendra, membenarkan bahwa penyebab kebakaran adalah aktivitas pemotretan tersebut.
Sekitar akhir Agustus (30/8), Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah menghadapi kebakaran yang cukup krusial. Padahal baru saja para pendaki mendapat kabar gembira bahwa Semeru akan kembali dibuka.
Sebelumnya di 26 Agustus, Arjuno mendahului dengan kabar kebakaran di area Tahura R. Soerjo akibat aktivitas manusia. Dengan medan kebakaran yang sangat besar hingga meluas nyaris 4000 hektar menurut informasi dari Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto.
Sekitar 339 tenaga manusia dikerahkan untuk membantu mengendalikan kebakaran, sayang sekali dampak kebakaran ini begitu besar dan menghabiskan lahan alam tersebut. Wilayah hijau berubah menjadi hitam dan membara.
Kabar kurang menyenangkan dari beberapa gunung di sekitar Kabupaten Malang dan Lumajang ini membuat para pendaki, relawan yang membantu menangani karhutla dan warganet merasa miris.
BACA JUGA: Petugas Stasiun Cegah Ibu dan Bayi Lompat ke Rel Kereta, Banjir Simpati Netizen
Bahkan di salah satu postingan netizen, nampak video seorang petugas yang menatap nanar lahan kebakaran di Arjuno, “Arjuno habis total…” ujarnya lantas menggeleng-gelengkan kepala. “Semoga yang memicu kebakaran ini, menjadi pecinta lingkungan. Tiap minggu dia tanam,” lanjutnya.