Menyiapkan dana pensiun adalah hal penting, tetapi sulit terwujud bagi kita yang mata pencahariannya tidak ada tunjangan lain selain gaji. Namun, di mana ada kemauan di situ ada jalan.
Saat ini, ada beragam jenis pekerjaan di mana kita tidak harus bergantung pada kerjaan kantoran. Sebut saja Youtuber, Tiktoker, bisnis online, jastiper, bahkan gamer saat ini bisa menghasilkan uang.
Namun bicara pekerjaan, tidak melulu tentang hari ini saja. Tentunya perlu keberlangsungan hingga masa depan. Misalnya, apakah pekerjaan ini bisa membantu kita tetap memiliki uang di hari tua? Nah, mari mengenal yang namanya dana pensiun.
Baca Juga : Yakult Lady, Senjata Rahasia Bisnis Yogurt Tetap Jaya
Pengertian dana pensiun

Seperti namanya, dana ini adalah sumber keuangan yang bisa kita gunakan ketika sudah pensiun atau tidak bekerja lagi. Lumrahnya sih ketika mulai memasuki usia 60-an. Namun bisa juga pada usia 50-an. Sebab, tentunya mulai usia tersebut kita mulai mengalami banyak hal. Perubahan aktivitas di mana tidak bekerja lagi dan mempengaruhi psikis, perubahan pemasukan, tetapi kita tetap membutuhkan biaya hidup.
Jadi, dana ini perlu kita kumpulkan sejak masih produktif. Sebut saja usia bekerja 22-50 tahun. Dalam kurun waktu tersebutlah kita punya kesempatan merencanakan dan mengelola dana pensiun.
Bagi yang bekerja kantoran, hal ini akan lebih gampang karena selain penghasilan lebih stabil, sudah ada sistem sesuai aturan dan UU Ketenagakerjaan. Selain itu juga bisa bekerja sama dengan provider dana pensiun dari bank maupun swasta. Lantas, bagaimana nih dengan yang harus mengumpulkan secara mandiri?
Membedakan pemasukan dan penghasilan
Hal pertama yang perlu kita sadari adalah membedakan pemasukan dan penghasilan. Pemasukan adalah seluruh uang yang yang masuk, baik itu dari penghasilan tetap maupun tidak tetap. Sedangkan penghasilan adalah pendapatan dari satu pekerjaan yang kita lakukan.
Prinsipnya, pemasukan kita harus lebih besar dari pengeluaran. Jadi bila gaji saat ini lebih kecil dari pengeluaran, sebaiknya mencari penghasilan yang lebih baik atau menambah pekerjaan sampingan. Dari metode ini saja, kita bisa membuat space pemasukan lebih lega. Sehingga bisa merencanakan dana pensiun, dana kesehatan, dana darurat, pendidikan hingga dana khusus hajat seperti pernikahan atau ibadah haji.
Menetapkan titik pensiun dan goal yang ingin kita capai

Pikirkan pada usia berapa kira-kira kita akan mulai pensiun. Kemudian berapa dana yang perlu kita kumpulkan. Salah satu rumus untuk mendapatkan nilai ideal dana pensiun kita adalah dengan menghitung biaya hidup sebulan dikali 12 bulan dan dikali perkiraan rata-rata usia harapan hidup.
Misalnya kita pensiun sejak usia 55 tahun dan rata-rata usia harapan hidup manusia adalah 71 tahun. Biaya hidup bulanan kita misalnya adalah 5 juta per bulan. Maka hitungannya adalah:
5 juta x 12 bulan x 16 (dari 71 tahun-55 tahun) = Rp 960.000.000 (Rp 960 juta)
Ini hanya gambaran, tentunya pemasukan, kebutuhan dan biaya hidup orang bisa berbeda-beda. Namun kira-kira cara menghitung dan merencanakannya ada di atas.
Mulai berinvestasi
Menabung adalah metode lama dan masih banyak orang gunakan untuk mengumpulkan hasil kerja mereka. Namun, untuk sebuah rencana keuangan yang lebih panjang, investasi seperti deposito, reksadana dan tabungan saham maupun emas akan lebih menguntungkan.
Apalagi saat ini menabung saham atau emas bisa lebih mudah dan murah. Tabungan saham masih menjadi pilihan banyak generasi milenial sekarang. Dengan catatan, pilih emiten saham yang volatilitasnya cukup baik.
Untuk menabung saham, tidak perlu fear of missing out (FOMO) ketika ada emiten yang nampak menjanjikan atau menggiurkan. Cukup pelajari situasi ekonomi, pasar dan perusahaannya sehingga bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi jangka panjang di situ.
Dengan menabung saham, menabung emas, reksadana atau deposito. Kita bisa merencanakan keuangan untuk jangka panjang seperti dana pensiun, serta ‘menyelamatkan’ uang hasil kerja kita untuk keinginan atau pengeluaran yang tidak perlu. Selain itu, investasi seperti ini ‘mengerjakan’ dana yang kita miliki untuk berkembang dengan cara yang baik sesuai kondisi pasar. Jadi, tidak perlu pergi ke dukun atau mengikuti investasi bodong untuk menggandakan uang.
Tidak ada hutang dan cicilan
Ini salah satu hal yang penting, yakni tidak memiliki hutang dan cicilan. Bila tidak darurat atau terdesak, memang sebaiknya tidak mengajukan pinjaman, paylater atau jenis kredit lainnya. Terutama bila gaji masih sangat terbatas. Sesuaikan saja gaya hidup dengan pemasukan kita agar lebih mudah dalam menyisihkannya.
ingat, kadang kita memenuhi gaya hidup ternyata bukan untuk diri sendiri. Melainkan ternyata untuk mendapat pengakuan orang lain. Jadi, bijaklah dalam mengikuti ego kita.
Side hustle khusus dana pensiun

Agak berat memang bila hanya mengandalkan gajian dari satu pekerjaan. Apalagi bila sudah memiliki keluarga. Untuk itu, kita perlu pemasukan tambahan yang bisa menjadi sumber dana pensiun.
Bila memungkinkan, pilih side hustle yang bisa berjalan sendiri. Misalnya join invest bisnis dengan rekanan yang amanah. Atau bisa juga bisnis kontrakan dan rumah kos. Namun kalau hanya punya sedikit modal, bisa melakukan reseller di online shop atau menawarkan jasa kita secara freelance dan bisa kita kerjakan di waktu senggang. Seperti freelancer menulis artikel, jasa translate, les privat mengaji, memotret, digital marketing dan hingga les alat musik.
Kumpulkan sedikit demi sedikit dan fokuskan sesuai goalnya. Misalnya untuk dana pensiun atau dana pendidikan, maka jangan gunakan untuk keperluan lainnya.
BACA JUGA: 7 Cara Sukses di Usia Muda dan Berdampak di Masa Depan
Memang sedikit lebih effort, tetapi kalau konsisten, dana pensiun bukan tidak mungkin terjadi. Siapa tahu di depan dari dana yang kita kumpulkan, ternyata bisa menjadi sumber modal yang lebih menjanjikan sebagai pemasukan tambahan. Mari berprasangka baik pada hidup sambil tetap berusaha.