Tengkuk yang menghitam kerap terlihat seperti daki. Umumnya kondisi ini banyak muncul pada orang yang mengalami kegemukan. Namun ternyata tanda tersebut adalah sinyal tubuh untuk menyampaikan kondisi yang cukup ‘gawat’.
Beberapa waktu lalu, karena netizen berkomentar body shaming pada seorang artis yang melakukan perselingkuhan dan kebetulan memiliki kondisi seperti daki di tengkuk tersebut, ahli medis mendadak memberikan klarifikasi dan edukasi kesehatan.
Rupanya kondisi tersebut merujuk pada kemungkinan diabetes. Seperti yang kita ketahui, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan anak-anak sekalipun. Berikut ini penjelasannya.
Orang obesitas cenderung memiliki kondisi ini

Kondisi tengkuk yang seperti berdaki tersebut seringkali muncul pada mereka yang mengalami obesitas. Nyatanya, ketika kita coba gosok, tidak akan mudah hilang layaknya daki. Sebab ternyata hal ini menjadi indikasi tingginya kadar insulin dalam darah.
Apa artinya kalau insulin dalam darah cukup tinggi? Hal tersebut menunjukkan bahwa kita mungkin sedang mengalami pre diabetes atau diabetes itu sendiri. Di mana gula darah sulit turun walaupun tubuh telah menghasilkan banyak insulin. Bukan hanya di tengkuk, kondisi ini juga mungkin bisa kita temukan pada area lipatan kulit seperti selangkangan dan ketiak.
Bagaimana cara menghilangkannya?
Meski masih berupa gejala, tentunya jangan menyepelekan kondisi tersebut. Sebaiknya mulai terapkan pola makan sehat. Di antaranya seperti kurangi makanan dan minuman manis, perbanyak konsumsi air putih setidaknya 2 liter sehari dan cukupi kebutuhan serat dari sayur dan buah.
Mengatur pola makan juga berhubungan dengan porsi dan kalori harian. Sebaiknya kalori makanan total dalam sehari di kisaran 1200-1500 kalori, atau sesuai dengan kebutuhan berat badan. Pada mereka yang sedang diet, kemungkinan bisa lebih rendah.
Selain itu, kombinasikan dengan tidur cukup dan olahraga secara teratur. Sebab kedua kondisi ini bisa membantu mengelola bahan bakar energi dalam tubuh, sehingga tidak menumpuk menjadi lemak dan gula.
Orang bertubuh kurus juga bisa kena diabetes
Jangan salah, diabetes atau penyakit gula darah tinggi tidak memandang bentuk tubuh. Sama halnya dengan kolesterol. kondisi ini bisa muncul pada mereka yang memiliki berat badan ideal atau terlihat tidak gemuk.
Oleh karena itu, salah satu cara preventif dan mendeteksi secara dini adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin bulanan. Medical check up misalnya, atau menggunakan alat yang bisa kita gunakan sendiri di rumah. Namun bila ingin hasilnya optimal, sebaiknya melakukan medical check up secara menyeluruh di lab atau rumah sakit terdekat.
Anak muda rentan mengalami gejala diabetes

Inovasi kuliner masa kini juga tidak lepas berperan dalam peningkatan kasus diabetes atau gula darah tinggi di kalangan anak muda. Makin banyak makanan enak tetapi tinggi kadar gula dan garam yang beredar di pasaran. Sebenarnya hal ini tidak salah juga, karena produk tersebut sebenarnya bersifat selingan.
Hanya saja, kebiasaan manusia modern saat ini yang kurang perhatian pada kesehatan serta cenderung kurang suka sayur, buah dan air putih, membuat konsumsi produk tersebut cukup tinggi. Jadi, kendali untuk mengonsumsi makanan instan dan prosesan tersebut sebenarnya ada pada kita. Saat ini anak kecil pun bisa mengalami gejala diabetes atau rawan mengalami kerusakan ginjal akibat konsumsi makanan atau minuman berpengawet dan berpemanis.
Penyakit gula adalah salah satu kondisi yang cukup ‘merepotkan’ baik bagi penderita maupun proses penanganannya. Gula bersifat menghambat regenerasi sel sehingga bisa menyebabkan luka sulit sembuh, kerusakan organ dan gangguan fungsi organ lainnya.
BACA JUGA: Waspada Microsleep, Silent Killer para Pemudik di Jalur Lurus
Dengan adanya edukasi kesehatan ini, harapannya bisa membantu mencegah peningkatan tren diabetes di kalangan anak muda dan orang dewasa. Tubuh lebih sehat itu sumber kebahagiaan dan produktivitas. Menjaga kesehatan merupakan bagian dari rasa syukur atas karunia tersebut.