Microsleep adalah kondisi tertidur sejenak akibat kondisi yang sangat lelah namun kita paksakan bangun. Hal ini bisa menjadi sangat berbahaya dan seringkali menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan di jalan raya.
Utamanya pada momen mudik atau perjalanan jauh, seseorang kadang memaksakan diri untuk tetap bangun dan mengendarai mobil atau motor. Hal ini sebaiknya tidak menjadi kebiasaan. Istirahat sejenak jauh lebih baik dan bisa mencegah kejadian fatal yang tak kita inginkan.
Menjelang musim libur dan hari raya, di mana banyak pemudik yang bepergian, waspada microsleep bagi mereka yang berkendara. Kenali ciri dan penyebabnya seperti di bawah ini.
Apa itu microsleep?
Microsleep seperti namanya bisa kita sebut sebagai tidur sekejap. Sebab dalam kondisi ini, kita bisa tertidur hanya sepersekian menit atau bahkan detik. Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang memang sudah sangat lelah dan memaksakan diri untuk tetap bangun. Atau bisa juga karena kekurangan jam tidur.
Bukan hanya pada saat menyetir. Kondisi ini bisa juga muncul saat kita sedang terlalu banyak belajar, bekerja lembur, beribadah, menjaga bayi atau orang sakit. Bila kondisi tersebut membuat kita kurang tidur parah atau sangat lelah, dapat membuat kita jatuh tertidur sekejap secara tiba-tiba.
Bukan power nap
Berkebalikan dengan power nap yang bahkan bisa menjadi salah satu alternatif mencegah terjadinya kelelahan. Power nap adalah sengaja tidur sejenak, biasanya kurang dari 1 jam. Namun bila tidur singkat ini berkualitas, bisa membuat kita bangun dengan segar kembali.
Power nap saat ini banyak diterapkan di beberapa instansi. Mulai dari sekolah anak, bahkan tempat kerja. Hal ini karena manfaatnya yang membantu mengembalikan produktivitas seseorang.
Potensi bahaya kelelahan saat berkendara
Pengemudi kendaraan pribadi, kendaraan umum ataupun pengangkut, wajib mengetahui potensi dan bahaya dari microsleep. Utamanya mereka yang merencanakan atau sering berada dalam rute jauh dan lurus. Kondisi ini menjadi salah satu silent killer atau pembunuh mematikan di jalan raya.
Sebab kita bahkan mungkin tidak menyadari mengalami kondisi ini sebelum dan pada saat kejadian. Justru kita agak tersadar atau tersentak setelahnya. Hal ini sangat bahaya bila kita berada di jalan raya, utamanya jalur lurus dan panjang seperti jalan tol. Misalnya tidak sadar sudah dekat dengan kendaraan lain, pembatas jalan atau tak tahu ada yang sedang menyeberang.
Selain akibat kecepatan tinggi, sudah banyak laka lantas yang terjadi karena microsleep. Bukan hanya kecelakaan minor tapi bahkan bisa menyebabkan kecelakaan maut dan menewaskan korbannya. Jangan sampai kita menjadi yang selanjutnya karena ceroboh dan memaksakan diri saat berkendara.
Ciri-ciri dan gejalanya
Saat mengantuk, kondisi ini bukan hanya menunjukkan siklus biologis saja. Tubuh secara tidak langsung sedang berkomunikasi dengan kita lewat beberapa ciri dan gejala. Hal ini untuk memberi sinyal apakah ada gangguan kesehatan, lapar atau butuh istirahat.
Beberapa gejala microsleep ditandai dengan beberapa hal seperti di bawah ini.
- Menguap berkali-kali
- Pandangan kabur dan sering mengucek mata
- Mata dan kantuk yang terasa berat
- Kemudi oleng atau keluar jalur tanpa kita sadari
- Mata mungkin tertutup atau bahkan terbuka, tetapi tidak sadar dan bukan sedang melamun.
- Kaget atau tersentak tiba-tiba.
Cara mencegah microsleep saat berkendara
Seorang pengemudi kendaraan perlu menyadari bahwa tubuh yang fit, sangat perlu dalam berkendara meskipun rutenya tidak jauh. Sebab aktivitas ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi sebagai preventif kalau ada kondisi yang tak terduga.
Beberapa kiat mencegah tubuh kelelahan antara lain adalah berikut ini.
- Pastikan tubuh sehat. Tidak mengonsumsi zat yang menyebabkan ngantuk, sebah atau jantung berdebar.
- Cukup istirahat sebelum berangkat. Bila rute dan jaraknya jauh, pastikan untuk mempersiapkan kondisi fisik sejak jauh hari dengan pola hidup yang teratur dan olahraga.
- Cukupi kebutuhan cairan, terutama air putih. Bawa cadangan air putih yang cukup selama perjalanan.
- Mampir ke rest area setelah beberapa km. Tujuannya agar bisa stretching dan memecah stres atau kejenuhan di jalan.
- Jika mengalami ngantuk, sebaiknya menepi untuk istirahat atau berganti dengan pengemudi lain bila memang memungkinkan.
- Pastikan mengenali atau mempelajari rute perjalanan. Sehingga menghindari tersesat atau mengemudi lebih lama karena tersesat.
BACA JUGA: Mengenang Syabda Belawa Tembuskan Indonesia di Thomas Cup 2022
Meski ini adalah kepedulian yang sederhana mencegah microsleep, tetapi bisa menjaga keselamatan kita, orang yang bersama kita, serta pengendara lain di jalan. Ingat, masih ada orang yang menanti kita pulang di tujuan.