Dewa Eka Prayoga terkenal sebagai entrepreneur panutan di kalangan pegiat UMKM. Namun justru ada satu babak sandungan dalam hidupnya yang lebih penting, karena bisa menolong mereka yang terlilit hutang.
Bahkan nilai hutang yang paling tidak logis sekalipun bila kita bandingkan dengan masa hidup manusia normal. Anda mengalaminya? Bacaan ini buat Anda.
Hutang 7 M di usia 21 tahun
Dewa Eka Prayoga sudah mendalami bisnis dari usia muda. Hal ini karena latar belakang keadaan di mana sang ayah sudah berpulang sejak ia masih kecil. Ia pun terbiasa untuk mencari uang sejak masih muda lewat menjadi tenaga kerja di bimbingan belajar.
Dewa pun, seperti lumrahnya anak muda di usia tersebut yang sudah mengenal uang, antusias dalam mendalami investasi melalui salah satu rekannya sendiri. Hal ini juga melibatkan beberapa orang untuk turut berinvestasi bersamanya di tahun 2012. Namun apesnya, ternyata investasi tersebut bodong setelah sempat berjalan sangat kredibel beberapa waktu sebelumnya.
Belum lagi, kondisi tersebut terjadi ketika dirinya baru saja menikah 18 hari. Bagai ditampar kulit durian, hutang 7,7 milyar tiba-tiba berada di pundaknya. Dengan penghasilan yang ia miliki pun, seumur hidup belum tentu bisa terlunasi.
Kondisi ini tentu saja membuat posisinya sulit. Ia bahkan pernah harus menghadapi kepungan investor yang mempertanyakan nasib uang mereka dan meminta pertanggungjawaban. Meski dirinya tidak tahu kapan akan membayarnya, tetapi saat itu Dewa mengatakan bahwa uang itu akan ia kembalikan.
Meng-imani bahwa hutang akan bisa terbayar
Perjalanan Dewa untuk bisa melunasi hutang ternyata bukan hanya soal materiil. 3 bulan setelah menghadapi kenyataan itu, ia menyadari bahwa ini juga perjalanan spiritual. Dirinya adalah seorang muslim, sehingga ia mencoba meyakini bahwa selagi ia yakin Allah SWT Maha Memampukan, maka meski nilai hutang itu tidak logis, tapi akan tetap terbayar.
Bagi Dewa, hidupnya saat itu bukan tentang hutang, tetapi episode meyakini iman tadi. Selain mendekatkan diri kepada Allah SWT, dirinya juga meminta perlindungan dari kekalutan, kesedihan, rasa malas dan kikir. Dalam bukunya, ia berbagi sebuah mindset: Kita boleh kehilangan harta, jabatan, dan teman, tapi jangan sampai kehilangan iman. Agar tidak jatuh pada cara yang salah, seperti narkoba atau bahkan mengakhiri hidup sendiri.
Dewa dan istri sempat menjual seluruh aset dan barang yang ada di rumahnya. Perabotan hingga mobil ia kerahkan untuk mengganti rugi kehilangan uang orang-orang. Memang tidak cukup, tapi dirinya bertemu dengan orang yang posisinya sama dengannya. Dalam kondisi menanggung hutang besar akibat investasi bodong tersebut. Dari sinilah, Dewa sedikit mendapatkan ‘pencerahan’.
‘Memaksa diri’ karena butuh uang
Dewa dalam ikhtiar atau usahanya mengembalikan nilai hutang yang bikin ngilu itu, bertemu dengan rekanan yang akhirnya seolah ‘membukakan jalan’. Di sinilah ia pertama kali berkenalan dengan internet marketing.
Yes, sosok yang kini terkenal sebagai ‘Dewa Selling’ ini, tadinya sangat gagap dengan hal-hal yang berbau digital marketing, copywriting atau bahkan funneling. Ia tidak pernah tahu bahwa setelah babak ini, justru dirinya lah yang bakal jadi mentor banyak orang terkait hal tersebut.
Awalnya Dewa sendiri ragu, tetapi fokusnya hanya satu, ia butuh uang. Maka pesannya pada orang-orang yang mendengar kisah lilitan hutangnya ini, adalah jangan gengsi dan jangan hidup bergengsi. Gengsi nggak bisa menghasilkan duit dan bisa jadi malah bikin beban hidup kita melilit.
Dari sini, Dewa mulai self study dari internet dan free course. Saat itu belum ada bootcamp dan seminar gratis seperti sekarang. Ia belajar dan melakukan bisnis yang mungkin bukan passion atau hal yang rasanya seperti ‘nggak banget’. Pemaksaan diri ini dalam rangka usahanya untuk bisa melunasi tanggungannya.
Masih sempat alami penyakit langka
Pelan tapi pasti, Dewa Eka Prayoga mengembangkan usaha-usaha di berbagai bidang. Pertama lewat buku yang sangat terkenal “7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula” yang berangkat dari kisahnya sendiri. Ia juga menjadi Best Selling Author karena akhirnya bisa membuat 22 judul buku lainnya yang laris manis.
Di samping itu, ia juga mencoba usaha hijab, e-course, kecantikan, properti, bahkan produk digital. Sambil melunasi hutang, ternyata Dewa juga jadi bisa mengaktifkan kemampuan berinovasinya dan membangun ekosistem affiliate marketing. Meski masih ada tanggungan, dirinya sudah bisa melunasi sekitar 5 milyar lebih dalam waktu 4 tahun.
Namun, ujian belum selesai. Di tahun 2016, Dewa Eka Prayoga divonis mengalami sakit langka yang makan biaya ratusan juta. Uang simpanan yang mestinya bisa untuk membayar hutang, akhirnya terpakai untuk pengobatan tersebut.
Meski begitu ia tak putus asa. Dewa menambah doa ingin memiliki anak dan pergi umroh. Dan dari sinilah usaha-usaha yang ia bangun kembali menghasilkan hingga akhirnya di tahun kelima, Dewa berhasil melunasi semua tanggungan hutangnya.
Malah jadi Billionaire Coach
Seperti kisah-kisah inspirasi para entrepreneur yang ujiannya di depan, Dewa Eka Prayoga akhirnya memanen buah manis dari usahanya. Dari sebuah musibah, ternyata memberinya anugerah kerajaan jaringan bisnis yang membuat orang ingin mengikuti kesuksesannya.
Dari yang tadinya mengalami teror dan menanggung kesalahan serta tudingan atas investasi bodong temannya sendiri, kini angin segar dan kepercayaan publik seolah kembali dalam jumlah seribu persen. Sebab ia sendiri akhirnya sering menjadi inisiator dan pemateri di berbagai kelas online seputar bisnis dan jualan, serta membuka diri untuk konsultasi bagi pengusaha-pengusaha yang butuh memperbaiki nilai omzet mereka.
Bila dulu semua itu harus ia pelajari sendiri, kini Dewa membantu orang lain untuk lebih mudah mengakses ilmu tentang bisnis. Beberapa buku yang ia tulis dan best seller, mengedukasi tips praktis dan membangun mindset menjadi seorang pebisnis. Dewa juga masuk ke kanal-kanal yang prospektif seperti Instagram, Youtube dan juga membuka website sendiri, supaya lebih banyak orang yang bisa belajar bisnis dengan mudah.
Itulah sekelumit kisah Dewa Eka Prayoga yang ‘melawan kemustahilan’. Bagaimanapun, jangan sampai tidak membayar hutang. Kuatkan mental dan yakini secara iman bahwa Tuhan bisa memberikan solusi. Di samping itu, selalu berusaha dengan niat yang baik, agar hasilnya juga sejalan dengan keyakinan kita.