Salah satu pertandingan final terbaik yang pernah ada, Indonesia menaklukkan Thailand dengan skor 5-2. Setelah berbagai drama dan kontroversi yang terjadi, pada akhirnya Garuda Muda berhasil mendikte permainan dan menekuk lutut tim Gajah Putih.
Pertandingan sempat panas karena adanya kericuhan di area bench Timnas. Belum lagi kesalahpahaman atas makna peluit wasit dan selebrasi-selebrasi yang hampir mengobarkan perseteruan. Namun meski kerap memberikan putusan kontroversial, wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi dapat meredam suasana.
Dan masih banyak lagi kondisi dramatis yang mewarnai suasana final sepakbola SEA Games Indonesia vs Thailand. Berikut ini ulasannya.
Pemain Thailand larang fans Indonesia nonton bola
Psywar sudah menjadi hal yang umum dalam pertandingan bola. Salah satunya adalah saat bek Thailand, Songchai Thongcham, sebelumnya sempat mengatakan bahwa suporter Timnas tidak usah datang menonton pertandingan. Hal tersebut karena ia sangat percaya diri bahwa timnya akan memenangkan babak final tersebut.
Namun ternyata hasil berkata lain. Selepas menang telak dengan skor 5-2, netizen pecinta bola mulai mengungkit-ngungkit betapa malunya pasti bek Thailand tersebut karena telah bersikap jumawa.
Mengira wasit meniup peluit waktu pertandingan dan terlanjur selebrasi
Sebenarnya ini adalah momen yang terasa seperti โprankโ bagi netizen. Ada yang menyebutnya sebagai selebrasi kepagian, tetapi ada juga yang menyebut wasit asal Oman, Qasim Matar Ali Al Hatmi blunder karena mestinya waktu sudah selesai dan peluit tersebut adalah untuk injury time.
Walhasil coach Indra Sjafri bahkan sempat selebrasi atas skor 2-1 bersama anak-anak didiknya hingga ke dalam lapangan. Namun ternyata peluit panjang wasit sebenarnya merupakan tanda pelanggaran. Permainan belum berakhir dan berlanjut. Hal ini menyebabkan gagal fokus dan bobolnya gawang Ernando Ari, menyebabkan skor sama 2-2 karena goal dari Yotsakon Burapha.
Adu jotos di pinggir lapangan
Masih sedikit malu karena selebrasi yang kepagian, ternyata goal 2 sama yang dibuat oleh pemain Thailand membuat staf pelatih timnas Thailand balik melakukan selebrasi dengan gaya yang provokatif di depan bench pemain Timnas Indonesia. Hal ini membuat salah satu striker Timnas, Titan Agung, panas.
Ia pun mendatangi bench pemain Thailand dan menjotos salah satu stafnya. Kondisi tersebut memicu kekacauan yang lebih besar. Suasana mulai tegang dan memanas, kedua tim dan stafnya saling bertumbuk, hingga petugas keamanan mulai turun tangan.
Belum berhenti sampai di situ, Indonesia ternyata berhasil membalas kebobolannya di waktu tambahan menjadi 3-2. Aksi selebrasi โbalasanโ dilakukan oleh staf Timnas. Kali ini giliran staf pelatih Thailand yang kesal sehingga terjadi saling serang. Situasi chaos tersebut membuat wasit Qasim turun tangan dan mengambil tindakan tegas. Dengan mengajak bicara kedua pelatih dan menjelaskan ketetapan serta keputusannya, wasit asal Oman ini akhirnya mengeluarkan 8 kartu merah dan 12 kartu kuning untuk tim dan staf dari Indonesia maupun Thailand.
Balas dendam karena kebobolan, Garuda Muda mendikte pertandingan hingga 3 goal
Setelah tensi mereda, pertandingan berlanjut hingga 120 menit. Dalam waktu tambahan ini, mulai banyak pemain yang berguguran, karena cedera dan tenaga mulai terkuras. Namun di sini, Timnas Indonesia U-22 berhasil menambah 2 angka lagi sehingga skor akhir menjadi 5-2.
Hal ini juga bukan mudah karena meski Timnas terus menyerang tanpa ampun dan seolah mendikte permainan, tetapi ada beberapa goal yang sempat meleset. Bahkan para penonton, komentator dan netizen ikut merasakan stres dan alur yang mendebarkan karena situasi apapun bisa terjadi seperti kebobolan yang sebelumnya.ย
BACA JUGA: Momen Indra Sjafri dan Shin Tae Yong Berpelukan Jelang Final
Akhirnya perjuangan Timnas Indonesia berbuah manis. Selebrasi yang memang seharusnya, bisa coach Indra Sjafri, staf dan Timnas lakukan, terasa melegakan dan mengharukan. Bersama dengan Ketua PSSI dan Menpora yang baru, menyaksikan kemenangan tim Garuda Muda berhasil mengumandangkan lagu Indonesia Raya di lapangan Olympic Stadium, Kamboja.