Lonjakan harga beras yang semakin tinggi menyebabkan bisnis kuliner kecil menengah seperti warung harus memutar otak dan strategi. Tak menaikkan harga supaya langganan tak kabur, tetapi porsi nasi jadi agak dikurangi.
Kenaikan harga beras disinyalir merupakan dampak dari permasalahan iklim el nino dan ada juga yang menyebutkan masih berkaitan dengan bansos Pemilu. Apapun itu, hal ini membuat harga beras makin melambung atau bahkan stoknya agak jarang di pasaran.
Harga beras di pasaran saat ini
Sebelumnya, rata-rata harga beras per kilogramnya adalah Rp 11ribu, tetapi belakangan ini ada yang naik mulai dari Rp 13ribu-14ribu. Bahkan di Kalimantan, mengalami kenaikan sebesar Rp 18ribu. Ini sudah beras kualitas medium yang rasanya punel dan layak makan. Kondisi ini bagi mereka yang mengonsumsi atau memiliki usaha kuliner dengan bahan baku beras dan nasi, tentu harus mempertimbangkan kembali modal dan uang belanja yang mereka keluarkan.
Ketua Koperasi Warteg Nusantara, Mukroni, menyampaikan pada rekan media, “Kita biasa pakai (beras kualitas) medium itu 11 ribuan. Sekarang sudah sampai 13 – 14 ribu untuk yang rasanya pulen”. Tak hanya itu, ia dan sesama pengusaha warteg tentunya meminta agar pemerintah bisa melakukan sesuatu atas lonjakan harga beras ini. Pasalnya warteg sendiri merupakan jenis UMKM yang juga menjadi roda perekonomian negara.
Konsumen juga bicara tentang porsi nasi
Tak hanya penjual warteg, konsumen juga merasakan dampak dari berkurangnya porsi nasi mereka. Seperti kita ketahui, kebanyakan warung menyediakan nasi dengan porsi yang cukup besar. Di antaranya seperti RM Padang atau Warteg Bahari. Akan tetapi dengan berkurangnya porsi biasanya, ini membuat konsumen belum cukup kenyang.
Walhasil, mereka perlu mengeluarkan uang lebih bila membutuhkan porsi ekstra. Sedangkan satu porsi nasi saja bisa mencapai Rp 5ribu di kota. Merespon situasi naiknya harga bahan pokok ini, pemerintah juga telah melakukan inisiatif. Di antaranya adalah melakukan impor beras sekitar 1.2 juta ton guna memenuhi CBP atau cadangan beras pemerintah.
BACA JUGA: Video Pria Mandi Beras Bulog Tanpa Pakaian, Banjir Kecaman Netizen
El Nino memang menjadi salah satu penyebab harga beras naik. Karena berpengaruh pada masa tanam yang mundur dan panen yang ikut tertunda. Namun di sisi lain situasi perekonomian yang terdampak pesta demokrasi beberapa waktu lalu juga menjadi alasannya. Saat ini warga masyarakat mulai dari distributor, penjual hingga pengguna beras masih berusaha bertahan dengan mengevaluasi kembali pembelanjaan mereka.