Perkara Jepang akan membuang limbah nuklir ke laut berhasil membuat para negara tetangga gerah. Meski limbah tersebut diklaim paling ramah lingkungan, banyak yang khawatir akan dampaknya pada lingkungan dan bagi manusia sendiri.
Limbah ini berasal dari PLTN Fukushima yang pernah rusak akibat gempa dan tsunami beberapa tahun lalu, dengan telah mendapat dukungan dari badan pengawas atom PBB (IAEA) atau Badan Energi Atom Internasional.
TEPCO yang merupakan operator PLTN Fukushima telah melakukan penyaringan radioaktif pada limbah tersebut. Sehingga mengklaim bahwa pembuangan ini akan tetap aman kendati ada tritium di dalamnya.
Meski demikian, sejak ada keputusan untuk melarung limbah ini ke lautan Pasifik, tindakan itu mengalami kecaman keras dari China. Beberapa negara tetangga juga menetapkan larangan untuk melakukan impor makanan laut dari negeri Sakura tersebut.
Jepang melepaskan limbah nuklir ini pada tanggal 24 Agustus 2023 kemarin. Meski sebagian besar netizen juga bereaksi heran dengan keputusan kontroversial tersebut, tetapi ada juga yang menilai bahwa reaksi keras Tiongkok kemungkinan juga didasari adanya persaingan ekonomi antara kedua negara.
BACA JUGA: Dampak Hari Pertama WFH 50 Persen di Jakarta, Ternyata Belum Mengurangi Masalah Polusi
Sementara itu, Korea Selatan nampak adem ayem dengan keputusan Jepang. Hal ini, melansir dari beberapa sumber, karena pihaknya melihat tidak ada masalah dan akibat yang krusial dengan pelarungan limbah ini. Meski demikian, beberapa aktivis Korea Selatan akan berkumpul untuk menyatakan protes terhadap pembuangan sisa PLTN Fukushima tersebut.