Per tanggali 1 Agustus 2023, terjadi kenaikan tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi Pertamina, di antaranya adalahi Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite. Hal ini juga diikuti oleh PT Vivo Energy Indonesia, PT Shell Indonesia dan PT British Petroleum (BP)-AKR.
Kenaikan ini sebagai penyesuaian terhadap perubahan harga minyak dunia yang memang sedang melonjak beberapa waktu terakhir. Hal ini seperti penjelasan Irto Ginting sebagai Corporate Secretary dalam situs resmi PT Pertamina Patra Niaga.
“Penyesuaian harga berkala ini sudah mengacu kepada Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Selain sudah sesuai regulasi, kami pastikan harga ini tetap kompetitif untuk produk-produk dengan kualitas setara,” Irto Ginting menyampaikan.
Para pengguna kendaraan telah merasakan damak kenaikan ini. Seperti Pertamax Turbo yang menjadi Rp14.400 per liter, Pertamina Dex menjadi Rp14.350 per liter, serta Dexlite di harga Rp13.950 per liter.
Perubahan harga tersebut adalah untuk area dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5%. Misalnya di Jakarta. Meski demikian, ada beberapa provinsi di Indonesia lainnya yang mengikuti peningkatan harga tiga jenis BBM ini. Di antaranya adalah Jabodetabek.
Per 1 Agustus 2023, berikut ini daftar harga BBM di sejumlah daerah terdampak, termasuk Jabodetabek:
Pertamax Turbo: Rp14.400 per liter
Pertamina Dex: Rp14.350 per liter
Dexlite: Rp13.950 per liter
Pertamax: Rp12.400 per liter
Pertalite: Rp10.000 per liter
Solar: Rp6.800 per liter
BACA JUGA: Hampir 200 Ribu HP Akan Mati IMEI-nya, Ini Tips Beli Smartphone Ori
Kendati terjadi kenaikan harga, pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas harga agar tidak memberatkan rakyat. Sebab kenaikan BBM ini pasti akan memberikan dampak ekonomi, termasuk perilaku pembelian. Namun masyarakat juga sebaiknya memiliki kesadaran masing-masing perihal kebijakan anggaran untuk kebutuhan, termasuk BBM yang harganya bisa fluktuatif.