Rontoknya oknum mafia IMEI ilegal baru-baru ini menyebabkan sejumlah smartphone android dan iPhone yang sudah terjual akan mati IMEI-nya. Hal ini sungguh miris mengingat 2 ASN dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Bea Cukai terlibat di dalamnya dan kini ditetapkan sebagai tersangka.
Selain kedua orang tersebut, masih ada juga 4 tersangka lainnya yang merupakan pihak swasta. Mereka tadinya menjadi pemasok alat komunikasi elektronik ilegal. Dengan demikian ada sekitar 6 orang pelaku yang sudah diringkus. Namun tentu saja kerugian akan dirasakan oleh mereka yang telah memiliki ponsel hasil dari aksi para oknum ini.
Sebagai tambahan informasi, IMEI menjadi kode unik yang bisa menghubungkan kita dengan jaringan seluler. Sehingga bila kode ini dimatikan, otomatis ponsel yang kita miliki tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Lantas bagaimana caranya agar bisa terhindar dari pembelian smartphone android dan iOS bodong ini?
Pertama, pastikan kita membeli di distributor resmi. Sebab jalur ini memiliki produk yang pajaknya sudah dibayar dan terdaftar dalam database pemerintah. Harga distributor memang tidak semurah penawaran di luar, tetapi lebih terjamin keaslian dan keresmiannya.
Dengan demikian, akan terhindar dari masalah di kemudian hari, sehingga sebagai pemilik juga tidak akan rugi. Terutama bila kita membeli ponsel yang harganya tergolong mahal seperti iPhone atau android dengan harga Rp 4 juta ke atas.
Berikutnya adalah melakukan pengecekan nomor model. Sebab dari nomor ini kita bisa tahu di mana jaringan pemasaran ponsel kita sebenarnya, sesuai dengan tempat beli atau tidak. Selain itu tentu saja jangan lupa periksa IMEInya melalui website Kemenperin atau Bea Cukai. Produk yang asli dan resmi serta kita beli di negeri sendiri, tentunya akan terdaftar di website tersebut.
BACA JUGA: Nasib Korban Kabel Menjuntai Jaksel Menanti Pertanggungjawaban, Menderita Saat Makan
Terakhir, hindari membeli iPhone dan gadget lain dengan keterangan ‘Ex-Inter All Operator’ dan iming-iming harga yang lebih murah. Meskipun budget mepet, jangan paksakan membeli sesuatu yang nantinya akan jadi PR di kemudian hari. Apalagi biasanya gadget seperti ini bila bermasalah dan sifatnya second hand, bisa terjadi lepas tangan dari pihak penjualnya.