Beberapa orang tua mengalami kepala bayi lonjong saat pertama dilahirkan. Bila masih awam, banyak yang mengira bahwa hal ini kelainan. Padahal tidak selalu seperti itu.
Kepala bayi lonjong yang dimaksud adalah ketika bentuknya tidak bulat sebagaimana mestinya, melainkan lonjong atau bahkan agak mengerucut. Hal ini dapat terjadi pada persalinan normal. Bentuknya juga agak bervariasi.
Kepala bayi saat masih lahir memang masih belum terbentuk dengan sempurna tulang tengkoraknya. Sehingga apabila umumnya mereka lahir secara pervaginam, ada kemungkinan bahwa kepalanya agak mendapatkan tekanan saat melewati leher rahim dan vagina.
Proses inilah yang kemudian akan berdampak pada bentuk tulang tengkorak yang masih lunak tersebut. Kendati demikian tidak perlu khawatir karena kondisi ini umumnya adalah normal. Kondisi ini pun dalam keadaan normal, akan kembali dalam waktu 2 x 24 jam atau sekitar 2-3 hari.
Namun demikian, memang ada kalanya membutuhkan waktu yang lebih lama karena faktor tertentu. Misalnya bila bayi lahir dalam kondisi prematur sehingga kompresinya mungkin lebih besar efeknya pada kepala sang bayi, sehingga lebih kerucut lagi bentuknya.
Pada kondisi ini, waktu yang diperlukan untuk recovery bisa mencapai beberapa minggu. Namun tak perlu cemas, karena tenaga medis akan mengkomunikasikan hal tersebut dan mengarahkan pada proses penanganan yang tepat.
Sejatinya, kondisi kepala bayi lonjong ini juga tidak akan berpengaruh pada proses tumbuh kembang. Selama kita memberikan asupan yang optimal, serta memantau bagaimana perubahan ukuran dan bentuk kepala si kecil dan hasilnya normal, maka tidak menjadi masalah.
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan terkait kondisi kepala bayi agar tidak mengalami peyang atau plagiocephaly, adalah dengan mengubah beberapa posisi saat merawatnya. Di antaranya adalah dengan mengubah posisi kepala saat tidur.
Selain itu, perhatikan juga durasi dan posisi ketika menggendong dan menyusui. Bila si kecil sudah cukup kuat untuk mengangkat leher dan kepalanya, kita bisa memberikan waktu khusus untuk tummy time atau telungkup. Di mana posisi si kecil bertumpu pada perutnya. Namun lakukan hal ini secukupnya saja.
BACA JUGA: Mengenal Inner Child dan Bagaimana Cara Menghadapinya di Usia Dewasa
Bila ada kondisi atau kelainan yang dirasa mengkhawatirkan, termasuk di antaranya adalah dalam hal sering gumoh atau muntah, gerakan bola mata yang sering ke bawah atau tidak biasa, sebaiknya jangan menunda untuk membawanya ke dokter anak.