Istilah asam folat dan asam sulfat sedang ramai jadi pembicaraan netizen karena insiden salah sebut oleh salah satu cawapres. Kedua zat ini memang sangat berbeda kandungan dan tujuannya.
Kendati demikian, masih banyak juga orang awam yang belum terlalu memahami keduanya. Kendati istilah ini pernah kita kenali di bangku sekolah. Asam sulfat sendiri kerap digunakan untuk industri kimia. Misalnya membuat baterai, pewarna, pembersih dan lainnya.
Sedangkan asam folat merupakan zat gizi yang diperlukan untuk manusia, khususnya ibu dan janin. Hal ini karena manfaatnya yang baik untuk pembentukan sel darah merah. Selain itu, mengurangi risiko kecacatan pada bayi, komplikasi saat hamil, mencegah preklamsia, membentuk plasenta, hingga menjaga kondisi saraf.
Jika mengalami kekurangan zat ini, dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti mual dan muntah, lemas, pucat, hingga sesak nafas. Selain itu pada mereka yang sedang hamil, kekurangan zat ini dapat menyebabkan permasalahan pada janin atau tumbuh kembang bayi saat dilahirkan.
Ada banyak cara untuk bisa mendapatkan asupan asam folat, terutama dari konsumsi makanan. Bisa juga melalui suplemen, tetapi tidak mengesampingkan dari makanan alami. Beberapa makanan penghasil folat seperti daun bayam, alpukat, pisang, kale, serta dari biji-bijian seperti sunflower seed atau biji bunga matahari.
BACA JUGA: Jangan Khawatir Kepala Bayi Lonjong Saat Lahir, Ini Penjelasannya
Variasi lainnya juga bisa mengonsumsi beberapa sayuran lain seperti selada romaine, brokoli atau kacang merah. Bila kita mengambil asupan dari makanan alami, selain asam folat, kita juga bisa mendapatkan manfaat nutrisi lainnya. Namun agar lebih maksimal, jangan ragu menghubungi nutrisionis maupun dokter bila memiliki alergi makanan atau kondisi khusus seperti kehamilan.