Dulu parfum lokal masih kalah pamor dengan brand luar negeri. Sekarang, banyak anak bangsa berani unjuk gigi menggemparkan pasar wangi. Bahkan dengan harga yang jauh lebih ekonomis, tetapi perfomanya sesuai untuk daerah tropis.
Percayalah 11 rekomendasi parfum lokal di bawah ini bahkan belum menyentuh semuanya. Diam-diam Indonesia sudah memiliki flow market parfumnya sendiri yang tak kalah meriah dengan pembelian brand luar negeri dengan harga jutaan. Simak ulasannya.
Parfum lokal merk HMNS
Brand anak negeri besutan Rizky Arief Dwi Prakoso yang sempat unjuk gigi di event internasional dan nasional baru-baru ini, tergolong sebagai parfum tahan lama. Sebagian besar koleksi mereka memiliki wangi yang powerful dan mass pleasing, terutama di kalangan anak muda ibukota. Sebut saja Orgsm, The Perfection, Farhampton atau yang inovatif seperti Ambar Janma dan Unrosed.
Tidak heran parfum HMNS seringkali jadi rekomendasi yang paling orang bicarakan di media sosial. Brand ini berangkat dengan tujuan memanfaatkan secara maksimal produksi patchouli dalam negeri, sehingga kita bisa menikmati wewangian yang harganya pas tetapi berkualitas. Sebab selama ini, patchouli atau minyak nilam dari dalam negeri malah lebih banyak terserap untuk produksi merk desainer luar negeri yang harganya jauh lebih mahal.
Fakhrul Oud
Memiliki formulasi minyak wangi dengan aroma yang khas ala Indonesia. Sang pencetus, Fakrullah, yang merupakan putera Aceh meracik buah karyanya menggunakan banyak aromatik alami dan eksotis dari Indonesia. Salah satunya adalah kayu gaharu atau oud. Oleh karena itu, nama parfum ini adalah Fakhrul Oud.
Memiliki beberapa varian dengan nama yang unik dari Aceh, terdapat ciri khas aromatik yang sesuai dengan selera hidung lokal. Bahan ini tidak hanya berasal dari Sumatera, tetapi ada juga yang Fakhrul ambil dari NTT. Beberapa variannya seperti Ratkirani, Siganture 002, Soleil de Acehnese dan Malinau. Kendati demikian, Fakhrul Oud termasuk sebagai brand yang memiliki kategori harga premium dan produksi yang terbatas setiap batch. Justru ini yang membuatnya jadi wewangian lokal dengan positioning yang istimewa.
Alien Objects
Termasuk sebagai wewangian lokal kebanggaan Indonesia, karena selalu berhasil menghadirkan inovasi di koleksinya. Termasuk produk yang eksklusif di segmentasi harga, tetapi masih menggelitik konsumen untuk ingin memilikinya sebagai koleksi mereka. Belum lagi sang owner, Lucky Heng, kerap menangani sendiri pemesanannya, sehingga mereka yang membelinya seperti mendapat personal touch yang mengesankan.
Alien Objects sering menciptakan wangi yang mindblowing dan eksperimental, tetapi masih sangat bisa kita nikmati untuk sehari-hari. Salah satunya adalah parfum bernama Indonesia yang menciptakan aroma rempah dengan transisi spesifik. Sehingga hidung kita bisa mengenali, wangi-wangi identik dengan kearifan lokal secara artistik. Ada pula beberapa kreasi unik seperti Pupuce, Cognac, Hugs, Aurora dan seri Doraemon.
Parfum lokal Saff & Co.
Salah satu parfum lokal tahan lama yang berhasil merebut hati konsumen di pasar lokal. Terkenal dengan konsentrasi perfume oil yang tinggi dan wangi menyebar tahan lama. Kendati demikian, sebagian besar koleksinya adalah aroma inspired dari brand desainer luar negeri, tetapi dengan ketahanan yang lebih yahud.
Di sisi lain, mereka memiliki sejumlah koleksi baru belakangan ini yang menggeser posisi banyak parfum lokal pendahulunya. Salah satunya adalah varian S.O.T.B yang sering mendapat pujian dan testimoni positif di media sosial. Kelebihan lainnya adalah harga yang masih sangat masuk di kantong konsumen dalam negeri. Selain full size, Saff & Co. juga menyediakan mini size untuk kita coba lebih dulu atau untuk kemasan travel.
D’Tscentstory
Hampir sama seperti Alien Objects dan Fakhrul Oud, wewangian besutan brand lokal ini benar-benar eksklusif, unik dan eksperimental. Racikannya original dari sang pemilik, Darwin Tse, yang penuh imajinasi dan artsy. Bahkan brand indie ini memiliki konsep kemasan yang berbeda dari kebanyakan wewangian lokal di pasaran. Tak heran, parfum ini seringkali keluar di pasaran dalam jumlah terbatas.
Buat mereka yang menyukai minyak wangi dengan aroma unik dan artsy, perlu mencoba sensasi wewangian besutan D’Tscentstory ini. Kelas harganya termasuk yang premium, tetapi ada kalanya menyediakan produk travel atau trial bagi yang ingin mencobanya. Beberapa varian yang ikonik adalah Santalum dan Three Courtesans. Ada kalanya juga Darwin Tse mengeluarkan koleksi seasonal seperti pada Halloween 2022 lalu yang bertajuk Harum Sundal Malam.
Sansoe
Sansoe memiliki beberapa koleksi wangi yang khas dan juga unik. Namun bagi mereka yang memang kolektor parfum, dapat menemukan DNA yang mirip dengan merk niche yang sudah ada dengan harga lebih dari Rp 2 jutaan.
Sedangkan Sansoe membanderol produknya dengan harga di bawah Rp 500 ribu, di mana ini merupakan segmen yang tergolong aman untuk konsumen Indonesia. Apalagi bentuk botolnya yang unik dan performa wangi berkelas menurut para fragshead lokal. Saat ini mereka sudah mengeluarkan 6 koleksi wangi yang semuanya sudah approved oleh konsumen wewangian Indonesia. Di antaranya varian Sommar, Ortis, Rosyn dan Lignum.
Mine. Perfumery
Parfum lokal dengan range varian wangi super banyak. Mulai dari wangi bunga, kayu-kayuan, buah atau bahkan skin scent yang unik. Mine. (baca: mine dot) bahkan memiliki banyak aroma yang hampir tidak akan kita temukan di parfum lain manapun. Konsepnya juga menjadi parfum layering pertama di Indonesia.
Apalagi dengan desain botol hexagonal yang unik dan cantik, membuatnya punya identitas sendiri di saat gempuran parfum lokal menjamur di mana-mana. Secara ketahanan memang moderate, tetapi bahan yang mereka gunakan untuk menghasilkan racikan parfumnya cukup berkualitas sehingga tidak menyebabkan iritasi dan ramah lingkungan. Best sellernya adalah Ethereal, Tatami, Beige 96 dan beberapa koleksi special edition seperti Fruit Series dan Wand Edition.
Normal Estate
Pembuatannya oleh tangan-tangan anak bangsa, Levina dan Jivanesia yang sebenarnya berprofesi jauh dari dunia perparfuman. Namun passion mereka terhadap pengalaman sensorik membuatnya menggandeng tiga perfumer yang salah satunya adalah orang Indonesia. Sesuai namanya, Normal Estate menghadirkan aroma yang dinamis dan sesuai dengan selera urban. Konsep penamaan tiap variannya juga unik, karena menggunakan nomor, bukan nama-nama yang menggambarkan keharumannya. .
Secara desain kemasan, Normal Estate begitu timeless tetapi sesuai dengan gaya masa kini yang tidak ‘berisik’ dan minimalis. Salah satu pembuatnya juga pernah melahirkan parfum lokal dengan kualitas internasional yang nanti akan kita bahas di bawah.
Parfum lokal Etre
Dibuat oleh dua anak bangsa yang salah satunya juga terlibat produksi parfum Normal Estate, Lygia. Berkolaborasi dengan Tiara di Grasse, keduanya menginisiasi 3 parfum dengan konsep dan eksperimen yang sangat matang. Variasi wangi parfum mereka merangkum suasana santai, glamor dan unisex. Dari ketiga varian ini saja, Etre berhasil mendapatkan tempat di hati pecinta wewangian.
Uniknya, parfum ini benar-benar melalui proses pembuatan dan produksi di Perancis. Kemudian melibatkan beberapa user untuk tes lebih dulu sebelum akhirnya launching di Indonesia. Harganya juga tidak terlampau mahal untuk pasar lokal, tetapi punya kualitas internasional.
Alchemist Fragrance
Dengan harga Rp 200 ribuan, kita sudah bisa mendapatkan parfum dengan keharuman wewangian bermerk mahal. Tetapi Alchemist Fragrance memiliki tampilan minimalis yang tetap cantik, kualitas juice dan semprotan yang baik, sehingga terasa pas untuk kantong kita. Tak hanya itu, projection dan ketahanannya terbilang bagus dan sopan di hidung.
Pilihan wanginya juga sangat aman untuk kegiatan sehari-hari. Mulai dari wangi manis dan mewah, fresh dan green, musky dan comforting hingga wangi yang clean dan innocent. Karena harga dan performa yang oke ini, Alchemist Fragrance dengan mudah memasuki pasar lokal, bahkan sempat mengalami kelangkaan di awal penjualannya.
Parfum lokal Mykonos
Salah satu brand lokal yang disebut ‘tidak pernah tidur’, karena tidak berhenti mengeluarkan koleksi parfumnya. Meski sering muncul dengan aroma yang manis dan cute, tetapi ada juga variannya yang mewah, segar atau lebih mature.
Keunikan dari merk ini adalah setiap kali mengeluarkan varian baru, seringkali viral dan stoknya langka. Namun bila sudah melewati peak season, kita bisa mendapatkan varian tersebut kembali. Tergolong sebagai merk yang tidak pernah gagal untuk hype, apalagi range harganya tidak pernah lebih dari Rp 250 ribuan.
BACA JUGA: 9 Pengusaha Muda Indonesia yang Produknya Dicintai Masyarakat
Meriahnya pasar parfum lokal membuat kita punya lebih banyak pilihan untuk tampil percaya diri. Namun, hal lain juga yang cukup berdampak adalah meningkatnya peluang lapangan kerja, karena tidak sedikit juga merk wewangian Indonesia yang makin berkembang dan membutuhkan tim yang solid dalam memasarkan dan mempromosikan produknya. Ada yang masuk koleksi Anda dari beberapa nama di atas?