Saat ini, mendirikan perusahaan baru berjenis start-up mudah saja di mana-mana. Namun, yang paling sering gagal adalah mempertahankan dan mengembangkan bisnis tersebut. Salah satu faktor krusialnya adalah laporan keuangan.
Sebenarnya, dari aspek finansial perusahaan sendiri, ada banyak tantangannya. Seperti bagaimana kapabilitas orang-orang yang menjabat pada divisi tersebut, keteraturan dan kronologi pembukuan, memanage pemasukan, pinjaman dan pengeluaran dan sebagainya. Keterampilan cara membuat laporan keuangan ini bisa menentukan kebijakan-kebijakan lain yang memang hanya bisa hidup bila ada pasokan dana yang mengalir.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang urgensi laporan keuangan bagi perusahaan startup yang sedang berkembang. Ingin bisnis kita berumur panjang? Baca sampai habis.
Laporan keuangan menunjukkan kesehatan kinerja
Pemimpin atau pemegang keuangan yang handal, bahkan bisa memperhatikan letak masalah dari memantau laporan keuangan ini. Misalnya, apakah sistem kerja sudah efektif dan menghasilkan, apakah pertimbangan opex dan capexnya efisien, hingga aliran dana pinjaman ke pemangku jabatan atau anggota tim yang mungkin menggerogoti kesehatan keuangan perusahaan.
Dengan kata lain, laporan keuangan ini banyak manfaatnya. Selain menunjukkan kesehatan kinerja perusahaan, nantinya akan menentukan kebijakan lain oleh para pimpinan di masa mendatang.
Memudahkan investasi atau peminjaman modal ke bank
Sedangkan bila tidak memilikinya, maka orang akan berpikir seribu kali untuk memberikan pinjaman atau berinvestasi pada usaha tersebut. Sebab dari catatan keuangan inilah, pihak-pihak ini bisa melihat cashflow sekaligus potensi keuntungan usaha tersebut. Di sisi lain, mereka yang menilai dari sisi kultur perusahaan juga bisa melihatnya dari laporan keuangan ini. Jadi, sebaiknya buat catatan keuangan yang valid dan reliabel.
Dapat mengendalikan cashflow
Dengan adanya pencatatan ini, setiap beberapa periode bisa menjadi bahan evaluasi untuk neraca yang lebih efisien lagi. Serta bisa antisipatif bila perusahaan mengalami krisis atau melacak di mana letak pengeluaran yang berpotensi menjadi masalah ke depannya. Sebaiknya kita juga memilih orang-orang yang cakap dan terpercaya untuk menjadi pemegang keuangan.
Menentukan arah dan perkembangan usaha
Yang terakhir adalah sebagai panduan perencanaan bisnis ke depan. Pebisnis biasanya bukan hanya berbisnis untuk satu atau dua tahun atau dengan keuntungan yang tetap. Bila memungkinkan, ada grafik perkembangan setiap beberapa periode. Misalnya dari 1 toko menjadi 2 toko, dari satu perusahaan memiliki cabang divisi baru dan sebagainya.
Kembali lagi, kuncinya adalah memiliki neraca dan pencatatan keuangan sedetil dan serapi mungkin. Sayangnya, hal ini sering terlewat atau tidak berjalan dengan benar. Sehingga tidak sedikit usaha yang hanya seumur jagung.
Satu perusahaan tapi dengan pencatatan yang benar dan baik, memiliki potensi survival yang jauh lebih baik daripada memiliki 10 perusahaan, tapi keuangannya serba berantakan atau tidak tercatat.