Banyaknya swab test yang dilakukan membuat data Covid-19 pun bertambah. Hal ini tentu saja bagus karena bisa segera dilakukan tindakan pengobatan. Tapi, sisi lain dari penambahan pasien Covid-19 adalah semakin berkurangnya kamar-kamar isolasi di rumah sakit atau klinik. Namun demikian hal tersebut sebenarnya bisa diatasi secara mandiri.
Tanpa harus ke rumah sakit, kita bisa membuat ruang isolasi di rumah. Tapi tentu ada beberapa aturan penting yang harus dipenuhi agar setidaknya menyamai standar yang ada di klinik. Syarat paling penting tentu adalah kamar yang terpisah, jika memungkinkan posisinya tidak dekat dengan ruang keluarga. Kamar ini juga harus memiliki ventilasi udara yang baik.
Selain kamar, WC atau kamar mandi sangat disarankan untuk terpisah pula. Hal ini menghindari anggota keluarga yang lain tertular jika menggunakan kamar mandi yang sama. Sebaiknya hindari penggunaan ruang secara bersamaan termasuk di dapur.
Hal yang tak kalah penting juga adalah soal peralatan makan, sebaiknya pisahkan antara milik pasien dan anggota keluarga yang lain. Intinya, hindari berbagi barang-barang pribadi untuk digunakan bersama. Mulai dari alat makan, handuk, hingga barang elektronik.
Isolasi ini dilakukan selama 14 hari kemudian segera lakukan swab test kembali. Jika hasilnya negatif maka pasien sudah bisa berkumpul bersama keluarga. Tapi tetap batasi aktivitas di luar dan pantau gejala-gejala setelah dua minggu isolasi. Jika kemudian didapati sesuatu yang tidak lazim maka ada baiknya untuk menghubungi pihak rumah sakit..