Sebuah video tentang guru BK SMKN 5 Denpasar yang ditegur anggota DPRD Bali, Arya Wedakarna, viral di media sosial. Hal tersebut terjadi karena sang guru menghukum muridnya yang terlambat masuk dengan menulis selama 1,5 jam sehingga kehilangan beberapa mata pelajaran.
Dalam kejadian itu, Arya Wedakarna tampak menegur guru BK tersebut sambil menyebut bahwa perbuatan ini menjadi bullying pada murid. Rekaman tersebut sempat mendapat reaksi dari pada murid yang punya pengalaman dihukum karena terlambat masuk kelas. Ada juga yang menghighlight bahwa kalau guru yang telat, murid harus mengerti, sementara kalau siswanya malah dihukum.
Video viral Arya Wedakarna sebelumnya
Namun, tidak sedikit juga yang memberikan respon berbeda. Di antaranya adalah karena wajah Arya Wedakarna beberapa waktu lalu muncul dalam video viral yang menyebut ‘penutup kepala tidak jelas’ saat menegur pegawai, di mana hal ini sempat dianggap melecehkan hijab muslimah. Konteksnya adalah Arya ingin pegawai yang dimaksud merepresentasikan budaya Bali.
Ada pula yang tidak setuju kalau teguran ini di depan para murid karena menurunkan wibawa guru, apalagi sampai direkam. Namun, banyak yang menyentil bahwa hal tersebut sengaja sambil direkam karena faktor sedang musim pemilihan caleg.
Tanggapan dosen men-skak sikap Arya Wedakarna
Namun di antara semua tanggapan itu, seorang dosen perempuan membalas dengan sebuah video yang sangat lugas dan tajam. Dimulai dari bahwa dirinya malu karena ada wakil rakyat yang memarahi guru dan menganggap sanksi dari guru tersebut menjadi pembullyan bagi siswa.
Sebab bagi sosok yang bernama Afni Zulkifli ini, guru tersebut sedang menerapkan hukuman untuk menegakkan disiplin yang menjadi akar pembentukan moral generasi muda. Ia juga tidak setuju karena Arya memarahi di depan murid, serta merekam momen tersebut.
Terlambat 3 menit dan mendapat sanksi menulis 1,5 jam merupakan bentuk didikan agar siswa paham, bahwa ketika ia tidak disiplin, maka ada konsekuensi besar yang menjadi tanggung jawabnya. Afni bahkan tidak sungkan menyentil anggota dewan yang sering telat atau bahkan tidur di ruang rapat karena nilai-nilai ini tidak tertanam dengan baik.
Ni Luh Djelantik ingatkan Arya karena merendahkan martabat guru
Selain Afni, seorang tokoh asli Bali yakni Ni Luh Djelantik, juga menyoroti perbuatan Arya yang menurunkan martabat tenaga pendidik di depan siswanya. Ia menyebut, sebelum masuk ke ranah orang lain, ada baiknya senator tersebut menyelasaikan permasalahannya sendiri.
Lain halnya dengan Afni, perempuan tersebut mengingatkan bagaimana tindakan Arya bisa membuat orang merasa di direndahkan, “Jika hari ini kita mempermalukan orang lain maka suatu saat kita harus siap dipermalukan,” ucap Ni Luh.
Video dan tanggapan yang mengkontra tindakan Arya Wedakarna ini ternyata mendapat banyak dukungan dari warganet yang prihatin dengan respon video sebelumnya. Beberapa di antaranya heran mengapa sikap Arya diglorifikasi anak muda, padahal sanksi dari guru BK tersebut bukan yang berlebihan atau menyebabkan kekerasan.
Warganet berterima kasih juga pada Dosen Afni Zulkifli karena telah memaparkan uneg-uneg yang juga ada di benak mereka. Menurut netizen, ada caranya bila ingin menegur guru dan tidak perlu direkam kemudian sampai kepada publik.
BACA JUGA: Video Miris Pelecehan Jamaah Wanita di Masjid Praya, Perekam CCTV Ikut Tertawa
Hawa pemilihan umum, tak dimungkiri, banyak ikut berpengaruh pada kejadian di tanah air. Salah satunya adalah kejadian ini. Kendati memang pendidikan negeri ini belum sepenuhnya sempurna, tetapi semoga wakil rakyat bisa menanggapi hal tersebut dengan sikap dan cara yang lebih bijaksana.