Masih ingat dengan Citayam Fashion Week yang viral beberapa waktu lalu? Ajang street style tersebut sempat jadi batu loncatan beberapa anak muda merasakan popularitas mendadak.
Apalagi di tengah eranya gen Z dan TikTok saat itu, begitu mudahnya dan membuat konten FYP lewat fenomena tersebut. Namun tentu saja, cepat melejit, cepat pula redupnya. Begitu tren bergeser, beberapa nama yang sempat tenar kini merasakan surutnya. Kendati demikian, masih ada sedikit arus yang bisa mengalirkan rezeki, seperti kisah Acil.
Jadi konten kreator di era Citayam Fashion Week
Acil merupakan satu dari sekian banyak kreator terkenal yang debut saat Citayam Fashion Week. Nama lainnya yang akrab di telinga adalah Jeje dan Bonge yang saat itu sempat dilirik oleh beberapa stasiun televisi hingga artis.
Kekuatan para Gen Z di Citayam Fashion Week ini untuk menjadikan lokasi tersebut viral dengan aksi street style mereka memang memberi influence luar biasa. Bukan terpengaruh dari para artis, mereka malah menarik banyak figur publik dan masyarakat untuk ikut meramaikan trend tersebut.
Sempat rasakan pendapatan puluhan juta
Akibat melejit lewat fenomena street style ini, popularitas Acil ikut meroket via Tiktok. Karena ia membaur bersama anak muda lainnya, berkah Fashion Week Citayam ini pun menular. Remaja yang memiliki nama asli Ahmad Dahlan ini mendapat berbagai endorse dari brand kecil hingga besar dengan bayaran Rp 450 ribu hingga Rp 600 ribu per hari.
Ia juga tak harus pusing memikirkan pakaiannya karena brand tersebut juga menyediakan produk. Gara-gara ketiban rezeki viralnya street fashion week ini, membuat Acil bisa menghasilkan pendapatan sampai puluhan juta. Walhasil ia dapat mengupgrade ponselnya, membeli motor serta memberikan sebagian uangnya bagi keluarga.
Konten kreator berkolaborasi dengan stasiun TV dan brand
Acil yang turut beredar di kawasan Dukuh Atas ini sempat juga digandeng oleh beberapa stasiun TV dan brand fesyen atau e-commerce. Popularitas Acil sempat menjadi-jadi di Tiktok. Selain karena FYP, kerjasama tadi membuat followersnya ikut meningkat.
Ia mulai tampil di televisi dan merasakan kolaborasi dengan konten kreator lainnya. Di usia yang masih 17 tahun dan bukan berasal dari kalangan yang bergengsi, hal ini menjadi pengalaman yang luar biasa dan bersinar di masa remajanya. Namun sayang, suatu ketika ponsel yang menjadi modal utamanya, hilang diambil orang.
Tren menurun sejak Citayam Fashion Week meredup
Media sosial menjadi platform di mana Acil bisa berinteraksi langsung dengan followers dan modal utama pekerjaannya sebagai konten kreator. Namun sejak smartphonenya hilang, mau tidak mau cukup berpengaruh pada kondisinya saat itu.
Viralnya catwalk CFW pun mulai menemui senjanya. Sebab tren itu makin lama kian landai dan ditinggalkan. Apalagi sejak ada regulasi untuk menghindari macet dan memindahkan posisinya.
Hal ini berpengaruh pada kondisi pendapatan Acil di kemudian hari hingga saat ini. Bila dahulu bisa menghasilkan sampai Rp 30 juta. Kini penghasilannya standar saja di Rp 5 jutaan dan masih menerima endorse meski tak seramai dahulu.
BACA JUGA: Apa Itu Thrifting hingga Pemerintah Larang Impor Baju Bekas?
Generasi Citayam Fashion Week saat ini banyak pindah ke Kota Tua, karena di sana lebih sering ada event yang bisa mereka ikuti. Meski berumur pendek, karir kreatif yang terbentuk secara insidentil dari para gen Z seperti Acil ini menunjukkan potensi yang luar biasa dari generasi muda kita. Hanya saja memang perlu ada pengelolaan dan manajemen yang sesuai agar lebih terarah dan memiliki masa depan.