Naiknya isu pedagang offline yang mengaku sepi dan kalah saing dengan penjualan online semakin marak. Apalagi belakangan ini mencatut artis yang melakukan jualan live berjualan sembako yang mestinya bisa dibeli di pasar.
Dalam sebuah postingan video, seorang netizen wanita mengutarakan mendapatnya bahwa artis sudah memiliki endorsement dan sumber pendapatan lainnya. Sehingga alangkah lebih eloknya bila komoditas sembako menjadi jalur penjualan bagi penjual di pasar. Sebab pasar dan toko offline saat ini banyak yang mengeluh sepi.
Belakangan ini memang cukup banyak Live di Tiktok maupun ecommerce lainnya yang mana bila melibatkan artis atau memang artis yang mempromosikan jualannya sendiri, maka animo pembeli akan cenderung ke sana. Beberapa di antaranya menjual produk mereka sendiri, tetapi ada juga yang menawarkan produk yang memang bisa dibeli di pasaran.
Kondisi ini memang cukup sulit dikendalikan, karena saat ini konsumen juga cukup banyak yang beralih ke pembelian online. Namun sebagian netizen juga sepakat dengan video tersebut. Harapannya, para artis juga memiliki nurani dan empati pada penjual biasa baik yang offline maupun online tetapi tidak menggunakan pengaruh sebesar yang para artis miliki.
Di sisi lain, artis kondang, Ruben Onsu, sempat menanggapi isu ini karena namanya pernah disentil sebagai artis yang berjualan sembako. Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak marah dengan tudingan seolah ia merebut pasar. Presenter yang kerap dipanggil Bensu itu menceritakan awal mula ia berjualan minyak goreng adalah karena membantu pengusaha kelapa sawit di daerah yang situasinya kritis.
Dengan cara memborong semua produk tersebut, ia berniat membantu perusahaan itu dan karyawan di dalamnya. Mau tidak mau produk yang diborong juga kembali dipasarkan. Sehingga ia dan sang istri sempat live streaming jualan online sembako. Sayangnya, kondisi ini juga kerap mendapat tantangan seperti report dari pihak yang disinyalir tak menyukai mereka.
Namun sejatinya permasalahan penjualan online dan offline ini juga mesti mendapat perhatian dari para pemegang regulasi yang ada. Sebab opini masyarakat pun ada yang menyayangkan kondisi ini terjadi karena tak ada larangan artis atau pihak yang memiliki power besar untuk ikut meramaikan perdagangan online dan offline.
Jauh sebelum kondisi ini, para artis juga sempat dikritisi karena berjualan produk oleh-oleh yang sebenarnya dianggap tidak terlalu representatif dengan daerah asalnya. Sedangkan para UMKM yang memang berjualan makanan khas daerah seperti ‘terenggut’ pasarnya.
Namun situasi yang mirip perang dagang internal ini sedikit berbeda karena faktor penyebabnya cukup banyak. Daya beli masyarakat sedang lebih lesu, sehingga cenderung mencari harga yang lebih murah dan benefit yang lebih banyak.
BACA JUGA: Viral Kisah Debitur Pinjol AdaKami Alami Teror Debt Collector Hingga Akhiri Hidup
Meskipun demikian, tidak sedikit juga konsumen yang menyadari situasi sekarang dan tetap melestarikan pembelian pada pedagang sekitar yang berjualan secara offline.