Perhelatan Pawai SEA Games merayakan kemenangan para atlet yang menyumbang begitu banyak medali emas, perak dan perunggu bagi Indonesia. Namun tampaknya masyarakat terlanjur merasakan euforia tersebut sebagai perayaan kemenangan bagi sepakbola Indonesia yang kemenangannya cukup dramatis.
Hal ini bisa terlihat dari gegap gempitanya sambutan terhadap Timnas Indonesia semalam yang akhirnya tiba di tanah air. Arak-arakan menyambut bus tim Garuda Muda dan pelatihnya tersebut dinanti-nanti oleh warga sekitar.
Namun, dalam kemeriahan tersebut, nyatanya tak semua bisa jadi senang. Pasalnya seorang atlet renang senior yang turut menyumbangkan medali, I Gede Siman Sudartawa, merasa acara yang digelar Jumat pagi ini hanya menspesialkan cabang olah raga tertentu saja. Padahal acara tersebut bertajuk “Kira8 7uara” yang Kemenpora gelar untuk seluruh atlet SEA Games Indonesia.
Pawai SEA Games meriah terkesan menonjolkan sepakbola
“Kira8 7uara” oleh Kemenpora tersebut semestinya mulai sejak pagi dan seluruh atlet datang pukul 08.00. Namun ketika para olahragawan kebanggaan Indonesia dari cabang lainnya sudah berkumpul, pembawa acara meminta mereka untuk bersabar karena atlet sepak bola belum datang.
Sementara itu, karena arak-arakan tersebut sangat menonjol sekali sambutannya pada Timnas Garuda sejak awal, menyebabkan perayaan pawai tersebut memang seolah-olah terasa seperti merayakan kemenangan sepakbola. Apalagi animo masyarakat yang sangat tinggi sehingga memenuhi sepanjang jalan yang dilintasi bus Timnas. Membuat ‘sambutan hangat’ ini juga memakan durasi yang lama.
Merasakan kesenjangan, atlet renang memilih hengkang
Atlet renang senior, I Gede Siman Sudartawa melihat beberapa perlakuan yang tidak adil pada atlet cabang olahraga lainnya. Merasa dibuat menunggu dan banyak kesenjangan, ia meninggalkan teman-temannya dari pukul 9.45.
Awalnya Siman tetap ikut dengan rombongan kirab seperti jadwal. Berkumpul sejak sebelum pukul 08.00 dan naik bus khusus Kemenpora bersama dengan rekan sesama atlet. Kemudian mereka perlu menunggu kedatangan tim sepakbola yang mana mereka naik bus berbeda, jenis double decker dan belum juga tiba. Padahal rombongan sepakbola ini yang akan memimpin rombongan atlet.
Pukul 9.45, Siman akhirnya memisahkan diri dari rombongan, karena menurutnya sejak awal seperti tidak menghargai mulai dari ketepatan waktu, jenis bus yang digunakan serta ramah tamah acara yang berbeda. Sebab atlet lainnya sempat masuk ke dalam Kemenpora, sementara Timnas tidak demikian.
Mestinya Pawai SEA Games pukul rata untuk semua atlet
I Gede Siman Sudartawa mengungkapkan perbedaan perlakuan yang mereka (atlet cabor lain) dapatkan begitu jauh. Menurutnya, sebagai yang sama-sama atlet, berjuang bersama, bahkan menyumbang cukup banyak medali, mestinya sama-sama sportif dan harus sama.
Perlakuan berbeda ini membuat ia merasa dirinya dan atlet lain sepertinya tidak benar-benar dibutuhkan dalam momen tersebut. “Kita ngerasain kayak ini selebrasi buat satu cabor saja atau buat semuanya? Kenapa terjadi perbedaan? Kami berjuang bersama kan harusnya dipukul rata dong,” ujarnya, melansir dari IDN Times. “Semua sama, harus sama. Kami kan berjuang juga di SEA Games, tapi terjadi banyak perbedaan. Kami merasa sedikit tidak logis saja sebagai atlet. Bisa dibilang gak sportif lah jadinya,” lanjutnya.
Animo sepakbola yang sangat kuat di Indonesia
Miris sebenarnya mendengarkan curahan hati atlet akan perlakuan yang berbeda. Namun sulit memungkiri bahwa antusiasme warga masyarakat pada sepakbola memang begitu tinggi. Bahkan reaksi publik di internet juga terbelah.
Ada yang membela perhelatan untuk menyambut kemenangan sepakbola pasca 32 tahun puasa emas, ada pula yang mendukung keadilan bagi seluruh atlet dalam pawai kirab tersebut.
BACA JUGA: 4 Momen Dramatis Mendebarkan di Final SEA Games Indonesia vs Thailand
Semoga saja hal ini segera mendapatkan perhatian dari Kemenpora, karena sejatinya baik Timnas Garuda dan atlet dari cabang oleharaga lain seperti renang, badminton, pencak silat hingga lari marathon sudah berusaha memberikan yang terbaik di SEA Games 2023 yang juga dramatis.