Sosok Kurnia Meiga sempat menjadi salah satu legenda di sepak bola Indonesia. Namun langkahnya terhenti setelah sakit di tahun 2017. Gangguan penglihatan memutus asanya untuk kembali menggawangi klub Arema FC.
Saat itu, terjadi insiden benturan antar pemain. meski pada akhirnya pertandingan itu dimenangkan oleh Arema, timnya sendiri. Sejak saat itu, salah satu kiper terbaik Indonesia tersebut seolah makin meredup. Baru-baru ini bahkan ada kabar bahwa ia nyaris menjual penghargaan dan medali yang ia miliki agar bisa membiaya hidup.
Tentu saja kabar miris Kurnia Meiga ini menggugah banyak insan sepakbola untuk membantunya dan menyundul kabar tersebut sampai ke telinga Ketua PSSI yang baru. Lantas bagaimana sesungguhnya kabar penjaga gawang legendaris tersebut.
Kurnia Meiga kebanggaan Arema FC
Kendati jadi legenda, sebenarnya Kurnia Meiga adalah generasi muda dalam persepakbolaan Indonesia. Ia kelahiran 1990 dan saat ini masih berusia 33 tahun. Meredupnya karir sang kiper sebenarnya adalah karena kondisi kesehatan penglihatan. Di masa keemasannya, ia menjaga gawang Arema FC dengan gagah dan andal.
Beberapa kemampuan Kurnia Meiga yang tak tertandingi antaranya adalah ketepatan dan akurasi, kesigapan dan reflek yang baik, serta kemampuan untuk membaca permainan. Terhitung, kiper yang berani keluar dari posisinya demi memotong lawan itu sudah melakukan 23 kali penyelamatan gawangnya sendiri. Juga pengamanan terhadap umpan silang lambung sekitar 11 kali. Selain jadi kebanggan Arema FC, juga merupakan kesayangan Aremania kala itu.
Berbagai penghargaan sebagai kiper
Skill pria kelahiran Jakarta ini memang terlalu berharga untuk dilupakan. Karenanya, selama masa keemasan itu ia mendapat banyak penghargaan bergengsi. Untuk raihan individu antaranya adalah Penjaga Gawang Terbaik Kejuaraan AFF pada tahun 2016, serta Pemain Terbaik Liga Super Indonesia (2009–2010).
Sedangkan bersama klub Arema, pria yang akrab dengan sapaan Ega itu juga turut menghantarkan kesuksesan. seperti Piala Gubernur Jatim di 2013, Liga Super Indonesia saat 2009 dan 2010 hingga Piala Presiden di tahun 2017.
Untuk Tim Nasional, Ega membersamai kesuksesan raihan Medali perak Pesta Olahraga Asia Tenggara tahun 2011 dan 2013. Atau saat Indonesia menjadi Runner Up Kejuaraan AFF di 2010 dan 2016. Masih ada beberapa pencapaian lainnya yang membuktikan bahwa kiper satu ini memang jadi andalan dalam kurun waktu yang cukup lama sejak masih belia. Namun begitu miris, karena beberapa pencapaian ini pada akhirnya hampir ia korbankan agar bisa mendapatkan uang untuk membiayai pengobatan dan menafkahi keluarganya.
Penyakit misterius yang merenggut penglihatannya
Situasi seolah memaksa pria yang ahli dalam membaca arah bola tersebut untuk pensiun di usia muda. Sejak 2017, Kurnia Meiga tak tampak lagi menggawangi Arema FC. Hal tersebut karena kondisi fisiknya yang menurun. Meski beberapa pihak agak menyayangkan keluarga seolah menutupi penyakit yang Ega alami, tetapi ada dugaan ia mengalami Papilledema sebab berkaitan dengan kedua matanya.
Salah satu aset yang penting bagi penjaga gawang seperti dirinya tentu saja. Tidak membiarkan hal tersebut, beberapa pihak seperti figur publik hingga kalangan Aremania sendiri sempat berusaha menggalang dana bagi kiper terbaik AFF itu. Namun tentu saja kekuatan donasi seperti ini tidak bisa bertahan lama.
Suporter bola dan penggemar Kurnia Meiga berusaha menyundul kabar ini hingga ke PSSI dan pemerintah. Namun titik cerah itu akhirnya baru bisa terwujud pada tahun 2023 ini, atau tepatnya setelah hampir 7 tahun berlalu.
Kurnia Meiga sempat mau menjual semua penghargaannya
Sebelum kabar baik itu datang, Ega sudah di titik di mana dirinya berniat untuk menjual aset-aset berupa penghargaan, pakaiannya selama menjadi kiper dan pencapaian lainnya. Kabar ini merontokkan hati para penggemar yang simpatik kepadanya.
Sehubungan hal ini terjadi di momen kemenangan Tim Garuda Muda U-23 di SEA Games kemarin, menjadi momen yang baik karena Ketua PSSI yang baru juga mengamini untuk segera menangani kondisi kiper legendaris Indonesia tersebut.
Tim kesehatan didatangkan untuk bisa mengobservasi dan memeriksa kondisinya, serta bantuan lainnya yang sekiranya diperlukan untuk bisa membantu Ega. Hal ini selain bentuk dari perhatian terhadap penjaga gawang yang juga aset negara tersebut, terselip harapan untuk bisa mengembalikannya kembali sebab usia Kurnia Meiga tergolong masih produktif andai tidak sedang sakit.
BACA JUGA: Tak Semua Senang, Arak-arakan Pawai SEA Games Bikin Atlet Renang Hengkang
Semua sedang diusahakan, kita menunggu kabar baik tentang Kurnia Meiga. Semoga asa itu masih ada dan bisa kita sambung kembali di tengah kondisi persepakbolaan yang tengah dirintis kembali ini.