Kabupaten Banyumas sedang viral karena punya pengolahan sampah terbaik se-Asia Tenggara. Kabar yang juga trending di Tiktok ini membuat banyak netizen di wilayah lainnya berdecak kagum dan bangga, meski bukan daerah mereka sendiri.
Di samping itu, warganet juga berharap inovasi pengelolaan sampah yang menakjubkan sehingga kabupaten tersebut hampir punya nol TPA tersebut, bisa juga diterapkan di daerah lain.
Ir. Achmad Husein sulap Banyumas jadi viral karena Sumpah Beruang
Sampah memang menjadi masalah yang memusingkan. Selain bau dan tidak sedap dipandang, juga bisa menyebabkan permasalahan lingkungan seperti limbah, banjir dan juga menyebabkan penyakit. Namun masalahnya lagi, tidak semua orang dan pejabat daerahnya memiliki kesadaran hidup bersih yang sama.
Sosok di balik majunya Banyumas dalam urusan pengelolaan sampah adalah Ir. Achmad Husein, sang bupati. Melalui program bertajuk Sumpah Beruang alias Sulap Sampah Berubah Uang, ia berhasil membangun sistem pengelolaan sampah yang bisa melibatkan SDM lokal, mengendalikan permasalahan lingkungan karena sampah, mengubahnya menjadi bahan potensial dengan nilai ekonomis tinggi dan seperti namanya, menjadikan limbah jadi keuntungan.
Jadi percontohan dunia, tekan APBD sampai 50%
Canggihnya lagi, semua pengelolaan ini menggunakan teknologi modern yang membuat semua ideasi tersebut berhasil terealisasi. Pada sekitar 2021-2022, Bupati Banyumas ini bahkan ‘bagi-bagi ilmu’ di depan perwakilan internasional, terkait bagaimana ia membuat daerahnya memiliki nol TPA (tempat pembuangan akhir).
Sebaliknya, ia malah mendirikan TPST atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu yang juga membuka lapangan kerja baru bagi warganya sendiri. Sekitar 1.500 pegawai dari warga lokal, terlibat di sini. Satu TPST saja, bisa memberikan penghasilan bersih sebesar Rp 50 juta bagi KSM atau Kelompok Swadaya Masyarakat yang bekerja di sana. Hal ini juga membantu mengurangi beban APBD hingga 50%.
Hal ini yang membuat Banyumas dinobatkan sebagai daerah dengan pengelolaan sampah terbaik, serta menjadi lokasi tuan rumah Smart Green ASEAN Cities tanggal 12-14 September lalu.
BACA JUGA: KUPAS Panggungharjo dan Inspirasi Pengelolaan Sampah oleh SDM Terpinggirkan
Atas ‘tsunami fakta’ keberhasilan Banyumas ini, banyak netizen yang mengaku ingin sekali daerahnya ikut produktif dan sadar lingkungan seperti ini. Pun berandai-andai kalau banyak kota dan daerah kabupaten yang bisa menerapkan hal serupa, tentu Indonesia ini akan jadi sangat keren.