Membeli galon air mineral sudah jadi bagian hidup masyarakat. Apalagi di musim el nino yang kemaraunya menyiksa, di mana permintaan air dan kebutuhan cairan sangat tinggi.
Namun belakangan ini, masyarakat dibingungkan dengan isu seputar air minum yang beredar. Ada yang bilang air galon isi ulang tidak baik bagi kesehatan, sementara galon sekali pakai bisa menambah masalah sampah dan lingkungan. Di sisi lain, air mineral merk lain disebut mengandung zat ini dan itu. Sedangkan yang berkualitas baik, harganya bikin jebol dompet warga.
Lantas bila galon air mineral semua bermasalah, kita harus minum apa?
Pengetahuan tentang galon tercemar BPA
Penggunaan galon polikarbonat dengan kandungan BPA atau bisfenol A, cukup marak di Indonesia. Bahkan salah satu brand besar di Indonesia juga menggunakan jenis galon ini. Namun beberapa waktu terakhir, dr. Richard Lee memaparkan bagaimana Eropa sudah melarang penggunaan galon tersebut karena risiko cemaran BPA ini memiliki potensi menjadi penyebab kanker atau gangguan kesehatan lainnya.
Solusi yang ditawarkan adalah menggunakan galon sekali pakai. Kemudian pembahasan publik pun mengarah pada pilihan galon PET yang bebas BPA. Namun demikian galon jenis ini juga masih membingungkan bagi konsumen dalam hal pengelolaan sampahnya. Kendati bisa digunakan sebagai pot atau fungsi lainnya, tetap diperlukan penampungan yang mau menerima sampah galon tersebut.
Persaingan brand air mineral
Ada warganet yang berterima kasih karena Richard Lee berani speak up mengenai keresahan konsumen. Sementara sebagian warganet menganggap maraknya pengangkatan topik galon ini, setengahnya sebagai bentuk persaingan marketing brand air mineral di Indonesia. Kendati ada dua nama merek AMDK (air minum dalam kemasan) yang menonjol, sebenarnya persaingan semacam ini juga banyak terjadi pada brand lainnya.
Konsumen yang bingung dengan info kesehatan ini ada yang akhirnya memilih beralih ke air kemasan galon sekali pakai. Namun ada yang masih tetap menggunakan air minum dari galon yang sudah menjadi langganan mereka. Bahkan, ada yang menggunakan air minum isi ulang dari agen yang tidak memiliki merek tertentu. Hal ini karena pilihan tersebut yang sesuai dengan kondisi keuangan mereka.
BACA JUGA: Bikin Iri, Banyumas Viral karena Pengolahan Sampah Terbaik di Asia Tenggara
Selain dari segi galon, persaingan keras air mineral ini juga menyangkut kandungan di dalamnya atau bagaimana proses pembuatannya mungkin mengeksploitasi SDM dan SDA. Minum air yang menjadi kelumrahan pun kini menjadi rumit bagi konsumen. Beberapa mulai mempertanyakan, harusnya minum air apa dong? Namun sebagian lagi memilih tak ambil pusing dan tetap minum seperti biasanya.