Begitu banyak plot twist dalam gelaran Li-Ning China Masters 2023. Di samping babak penyisihan 32 besar yang semi terasa seperti perempat final karena banyak unggulan yang langsung saling bertemu, di antaranya juga gugur lebih awal atau memilih mundur.
Para pemain badminton unggulan dari berbagai negara memang tengah berebut tiket agar bisa masuk kualifikasi World Tour Final 2023 di Hangzhou. Para pemain yang saat ini berada di 15 besar tengah menanti hasil pengumuman sambil terus berusaha mengikuti pertandingan super 500 mereka.
Namun memang dalam beberapa pertandingan tur Asia belakangan, banyak dinamika yang terjadi, di antaranya adalah pola permainan yang berkembang atau bahkan menurun. Menurut netizen badminton lover, siapa yang mereka pikir akan kalah malah menang, sedangkan yang dijagokan malah kalah.
Hal tersebut cukup tergambar jelas dengan banyaknya pemain unggulan yang gugur dari berbagai negara. Di antaranya untuk China Masters 2023 ini, Indonesia harus merelakan Chico Aura Dwi Wardoyo, Praveen/Melati, Anthony Ginting, Gregoria Mariska, Bagas/Fikri, Rehan/Lisa, Rinov/Pitha, untuk terhadang di babak 32 dan 16 besar.
Sementara itu, unggulan Malaysia seperti Pearly/Thinaah, Aaron/Soh, Ong/Teo dan Ng Tze Yong juga berguguran di pertandingan awal. Adapula ganda putri senior Thailand, Rawinda/Jongkolphan yang harus puas di 32 besar. Sebagian di antaranya bertemu dengan rekan senegara sendiri, atau berhadapan dengan lawan yang lumrahnya mereka temui di babak perempat atau semifinal.
Di kesempatan lain. beberapa pemain memberikan walk over atau mengundurkan diri di tengah permainan. Para ratu tunggal putri seperti Tai Tzu Ying dan An Se Young yang memiliki cedera, ikut tumbang di match 16 besar ini. Termasuk Apri/Fadia yang harus berhenti karena cedera terakhir yang dialami Apriyani beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Gregoria Mariska Tunjung Raih Emas di Kumamoto Master 2023
Kondisi ini juga menunjukkan dinamika yang sangat cepat bersirkulasi di antara para pemain unggulan maupun pendatang baru yang ingin unjuk kemampuan. Para atlet badminton saat ini di antaranya memang sedang dalam fase di bawah, tetapi tidak ada yang tidak mungkin bagi siapapun untuk berpeluang mengembalikan kejayaan.