Maraknya minuman manis saat ini menimbulkan kekhawatiran akan makin meningkatnya penderita diabetes di Indonesia. Namun salah satu supermarket Indonesia, Superindo, menggunakan sebuah tabel indikator gula untuk membantu konsumennya mengenali produk yang akan mereka beli.
Hal ini menjadi salah satu inovasi yang baik dan mendapat pujian dari netizen yang juga mulai melek akan pentingnya memperhatikan kadar gula dalam keseharian mereka. Dengan demikian, membantu konsumen bisa lebih cepat memutuskan atau mempertimbangkan minuman atau produk sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Tabel indikator dan kode warna pada stiker harga
Bila kita berbelanja ke Superindo, memang saat ini sudah mulai menerapkan tabel edukasi kadar gula yang tersedia di beberapa rak. Ada beberapa indikator warna yang bisa kita temukan juga kode warna tersebut pada harga produk. Dengan demikian, konsumen mengetahui seberapa tinggi kadar gula dalam satu produk saja.
Sebagai contoh, kita ingin membeli minuman rasa boba satu botol saja. Maka nanti akan ada kode warna yang bisa kita lihat di tabel tersebut, termasuk berapa banyak kadar gulanya. Warna kode mulai dari kuning, oranye terang, oranye gelap hingga merah gelap.
Memperhatikan kadar gula sejak masih sehat, bukan hanya saat sakit atau sedang diet
Kendati kita sedang dalam kondisi yang sehat dan baik, tak ada salahnya memang memperhatikan asupan gula sejak dini. Hal ini karena makin maraknya fenomena diabetes dan obesitas di usia muda, bahkan kanak-kanak.
Pola hidup dan produk masa kini memang jauh bergeser. Saat ini, makanan dan minuman manis makin banyak pilihannya, baik yang ada di supermarket maupun stan makanan dan minuman di pinggir jalan. Satu gelas minuman boba bisa mengandung 2-3 sdm gula pasir yang sebenarnya sudah hampir memenuhi batas konsumsi gula harian kita.
Namun, beberapa jenis orang memang mengalami adiksi dengan makanan dan minuman manis. Padahal hal tersebut perlu menjadi perhatian dan kita batasi. Oleh karena itu, saat ini banyak ajakan dan edukasi untuk mulai membatasi asupan gula, termasuk di antaranya memberikan edukasi semacam ini.
Netizen yang mulai memiliki kesadaran akan kesehatan juga mendorong Kemenkes untuk bisa menerapkan kebijakan yang serupa. Sebab saat ini memang konsumen banyak yang membeli tanpa benar-benar tahu dari gula seberapa banyak kah rasa nikmat minuman atau makanan yang mereka konsumsi.
Tetap konsumsi air putih, buah sayur dan gerak aktif
Selain memperhatikan kandungan gula dalam produk seperti di atas, semuanya kembali lagi ke pola hidup kita juga. Apakah sudah konsumsi cukup air putih sesuai kebutuhan? Bagaimana dengan asupan serat seperti buah dan sayur? Dan yang tidak kalah penting adalah olahraga teratur serta gerak aktif.
Pada akhirnya yang kita lakukan memang dalam rangka menyehatkan diri di jangka panjang. Saat ini mungkin ada keengganan melakukan itu semua, seperti malas minum air putih karena terasa seperti pahit, malas olahraga karena tidak ada waktu. Padahal akan lebih enggan lagi sebenarnya bila harus merasakan sakit dan membayar tagihannya.
Dengan adanya gerakan inisiatif seperti di Superindo ini, sebenarnya menjadi sinyal juga bahwa penyakit gula sudah menjadi risiko kesehatan yang marak sekarang. Oleh karena itu, saat ini juga makin banyak penderita diabetes dan obesitas yang dulunya mungkin adiksi, kini berbalik mengajak banyak orang untuk lebih sadar akan kesehatan.
BACA JUGA: Bukan Daki, Tanda Ini Adalah Gejala Penyakit Mematikan
Boleh konsumsi minuman dan makanan manis, asal dalam batas yang wajar dan mengimbangi dengan pola hidup yang seimbang. Jangan tunggu sampai sakit.