Negara Malaysia baru-baru ini mengalami panic buying akibat adanya perkiraan krisis air yang akan terjadi di depan mata. Akibatnya, mereka membeli stok air mineral di pasaran untuk jadi stok sebagai antisipasi.
Namun tentu saja, hal ini tidak akan baik bila tanpa mengatasi penyebabnya. Bagaimana bisa negara sebesar Malaysia tiba-tiba alami krisis air? Apakah hal ini juga akan berpengaruh pada Indonesia?
Video viral warga Malaysia panic buying stok air
Panic buying adalah kondisi di mana konsumen membeli secara impulsif sebagai dampak dari kekhawatiran akan pasokan yang terbatas. Misalnya pada saat pandemi Covid-19 lalu, stok masker, hand sanitizer, bahkan beberapa jenis sembako sempat mengalami kelangkaan.
Dalam hal ini, mendengar kabar adanya Sungai Muda yang mengalami penyusutan, menyebabkan mereka khawatir akan kemungkinan kekeringan. Oleh sebab itu, masyarakat berbondong-bondong segera pergi ke pusat perbelanjaan dan toko terdekat untuk mengamankan stok air mereka.
Namun hal ini tentunya bukan solusi yang apik, selain hanya akan membuat stok langka dan jadi kesempatan para oknum untuk mengambil keuntungan di tengah kepanikan. Oleh karena itu, pemerintah setempat segera melakukan penanganan kondisi tersebut.
Sungai Muda mengering, ancaman krisis air di depan mata
Sungai Muda merupakan perairan terpanjang di Kedah, Malaysia. Jalurnya melalui banyak wilayah sampai berujung di Selat Malaka. Sungai ini memang sejatinya menjadi sumber kehidupan dan pasokan air untuk penduduk Penang. Termasuk di antaranya kebutuhan pengairan atau irigasi dan air minum.
Kabar mengenai adanya pintu bendungan yang rusak, membuat debit air Sungai Muda ini jadi menurun dengan drastis karena mengalir ke laut. Bayangkan, dari 3 meter, pada hari Minggu, 21 Mei 2023 lalu sudah menjadi 50 cm saja. Hal inilah yang menyebabkan munculnya kepanikan karena seperti krisis air akan terjadi di depan mata.
Sensor salah satu pintu bendungan yang tak berfungsi dengan baik itu, menyebabkan terjadinya aliran air Sungai Muda yang cukup besar ke laut. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena itu bisa membuat masyarakat merasa was-was.
Usaha pemerintah cegah kekeringan dan krisis air

Mendapati kondisi ini, ada beberapa inisiatif dan action yang pemerintah lakukan. Di antaranya adalah membuka bendungan lain agar menyelamatkan tinggi muka air Sungai Muda yang tengah menyusut.
Selain itu pengoperasian gerbang pintu air yang tadinya bisa otomatis, sementara ini perlu menjalankannya secara manual. Sambil melakukan pemeriksaan pada sistem yang rusak. Selain kedua langkah ini, sempat juga ada ide untuk meminta suplai air dari negara bagian lainnya seperti Perak. Namun untuk opsi terakhir ini, belum benar-benar ada kesepakatan.
Apakah Indonesia akan mengalami kekeringan juga
Beberapa netizen Indonesia sempat bertanya-tanya apakah kelangkaan air akan terjadi di Indonesia juga bisa terjadi. Apalagi karena begitu banyak perubahan dan fenomena iklim yang drastis akhir-akhir ini.
Sebenarnya yang terjadi di Malaysia lebih kepada faktor kerusakan pintu bendungan air. Sehingga hal tersebut merupakan kondisi lokal yang terjadi di sana. Namun demikian, sudah beberapa pekan lalu, memang ada prediksi dampak kekeringan akibat adanya El Nino yang mungkin melanda negeri ini.
Selain itu, tanpa membahas itu semua, memang masih ada beberapa daerah yang sudah mengalami kekeringan sebelumnya. Sebut saja di wilayah NTT. Dan prediksi akan dampak El Nino ini bahkan perkiraannya bisa terjadi di seluruh wilayah Indonesia, 32 provinsi.
Namun, Indonesia sendiri sudah sempat mengalami kondisi ini seperti pada tahun 2015 serta 2018 dan 2019 lalu. Artinya ini merupakan fenomena yang mungkin terjadi, tetapi tidak perlu panik berlebihan untuk menghadapinya.
BACA JUGA: Pandawara Group, Si Pahlawan Bersih-bersih Sungai yang Sering FYP di TikTok
Yang perlu kita upayakan adalah menjaga kualitas mata air terdekat, tidak mencemari lingkungan, menggunakan air secukupnya dan lebih memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar kita. Sementara itu, menanggapi El Nino yang ada di depan mata, pemerintah telah mengupayakan persiapan agar dapat menanggulangi efek dari perubahan iklim ini.