Memiliki UMKM sendiri pasca masa lalu yang penuh tragedi, Lisa ‘face-off’ benar-benar menginspirasi. Bangkit dari keterpurukan, ia berhasil membangun kejayaan.
Sekilas mengingatkan, Lisa ‘face-off’ memang terkenal sejak tragedi penyiraman air keras yang menghebohkan Indonesia di tahun 2006. Kasus ini menggegerkan publik hingga mendapat sorotan dan campur tangan pemerintah. Singkat cerita, banyak dokter ahli bedah terkemuka turun tangan untuk menangani wajah dan kondisi tubuh Lisa yang sudah rusak berat. Di samping itu, proses hukum bagi sang suami terus berjalan.
Karena proses face off memang bukan prosedur singkat, masyarakat pun mulai meninggalkan perkembangan kabar wanita bernama lengkap Lisa Nur Jazilah itu. Namun ternyata, di sinilah momen kebangkitan Lisa bermula. Saat kabarnya kembali muncul di 2019 lalu, ia sudah memiliki bisnis UMKM sendiri di bidang handmade jewellry. Begini kisahnya.
UMKM perhiasan Lisa bernuansa budaya Indonesia

Percaya tidak? UMKM Lisa hanya berbasis dari media sosial, tetapi punya circle pelanggan di kalangan konglomerat. Tidak memiliki website atau toko khusus. Jika menilik akun instagram Lisa Jewelry Handmade milik Nouralisa Putri, desain perhiasan yang ia buat memang berselera tinggi.
Lisa mendesain kalung, gelang, bros, dengan menggunakan beragam material fesyen dan menyulapnya jadi aksesoris mewah. Banyak di antaranya masih mengusung ornamen batik atau budaya lokal, membuat nilainya juga semakin spesifik.
Harga yang ia tawarkan juga bervariasi, mulai dari bros etnik yang seharga Rp 75 ribu ke atas. Tetapi bila aksesoris berupa kalung yang menggunakan ornamen, batuan khusus atau memiliki kerumitan tersendiri, harga per piecenya bisa mencapai Rp 850 ribu atau lebih.
Saking banyaknya karya aksesoris dan fesyen yang Lisa unggah di akun media sosialnya, tidak menyisakan sedikit pun jejak masa lalunya. Yang ada sekarang adalah karya dan usaha, membuatnya panen doa dan pujian.
Mendapat simpati dari masyarakat
Sampai hari ini, akun media sosial Lisa yang sekaligus menjadi ‘toko online’-nya, masih ramai dengan komentar para netizen yang bersimpati. Hal tersebut karena banyak yang takjub dan salut mengetahui perkembangan hidup wanita tersebut yang semakin membaik. Bukan hanya wajahnya yang kembali makin cantik, tetapi juga semangat juang membangun bisnis kendati masa lalunya yang pelik.
Kekuatan Lisa ini tidak lepas dari pendampingan tim pemulihan psikisnya, yakni Dokter Nalini. Beliau merupakan psikiater yang membantu wanita asal Turen, Malang, tersebut untuk bisa melampaui masa sulitnya.
Selain itu, banyak orang yang mendukung dirinya untuk terus maju, mengembangkan diri dan melanjutkan hidup dengan karya-karya baru. Salah satunya adalah Anne Avantie yang juga pernah memberikan apresiasi Kartini Award atas kegigihan dan karya-karya Lisa merintis usaha fesyen dan handmade jewelrynya.
Belajar mengembangkan UMKM dari Lisa
Tentu saja, dukungan banyak pihak bisa berperan terhadap kesembuhan dan kesuksesan Lisa hari ini. Namun, bila dari dirinya sendiri tidak melawan keterbatasan pasca trauma yang terjadi, hal tersebut juga tidak akan mungkin terwujud. Inilah beberapa hal yang sepertinya menjadi kunci keberhasilan bisnisnya.
Setelah melampaui trauma yang ia alami, pertama-tama Lisa mulai menerima kondisinya dan mengembangkan hal-hal positif yang bisa ia lakukan untuk terus melangkah ke depan. Di antaranya dengan mulai membuat produk yang ia ingin pasarkan.
Kedua, Lisa juga sering berinteraksi langsung dengan target market atau orang yang bertanya tentang harga produknya, dari kalangan manapun. Padahal mungkin sebelumnya ini hal yang sangat sulit ia lakukan pasca kejadian buruk di masa lalu. Namun, kini dirinya lebih berani dan percaya diri.
Lama-kelamaan hal ini membuatnya terlatih untuk kembali menjalani kehidupan normal sebagaimana manusia yang melakukan aktualisasi diri dan membuka jaringan yang luas. Tidak lagi membatasi atau menutup diri dari kehidupan luar yang mungkin malah membukakan pintu rezekinya. Hal ini terlihat dari gaya berpakaian Lisa, pergaulannya, serta bagaimana komunikasinya saat menjadi undangan podcast, interview dan lain sebagainya.
Terakhir, Lisa adalah pengusaha dengan jiwa konsisten dan fokus yang baik. Hal ini terlihat dari karya perhiasan dan aksesori yang ia unggah di akun Instagram @lisa_jewellry_handmade. Produk besutan tangan Lisa selalu menunjukkan kelas dan kualitas yang khas, padahal usahanya ini bahkan lahir sebelum pandemi Covid-19 mengacak-acak perekonomian dunia, tetapi masih awet hingga sekarang.
Punya bisnis sendiri adalah wujud kemandirian
Lisa saat tragedi itu terjadi, menyadari bahwa ia sendiri dan keluarganya memiliki keterbatasan untuk bisa mengatasi semua persoalan pelik yang dialaminya. Ia tidak mungkin bergantung dan membebani keluarganya. Oleh sebab itu, merintis usaha ini menjadi salah satu cara Lisa yang akhirnya bisa survive hingga seperti sekarang.
Bak perhiasan yang ia buat, kini Lisa ikut berkilau dan masih menjadi kisah sosok fenomenal di Indonesia. Bagusnya, bukan hanya face off yang orang-orang ingat, tetapi bahwa dia berhasil mandiri dan bangkit lagi menjadi pebisnis UMKM sukses, membuat kisahnya begitu inspiratif dan menularkan motivasi.