Jumat (29/12) ditemukan sosok jenazah pemuda yang diduga merupakan mahasiswa IPB di mana dirinya dilaporkan hilang sejak tanggal 27 Desember. Mahasiswa itu bernama Galang Edhi yang sebelumnya telah mengikuti aktivitas Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Program yang dilakukan sejak tanggal 21 Desember lalu itu sudah melalui proses pembekalan pada 16 mahasiswa dan 12 mahasiswi yang menjadi pesertanya. Kegiatan juga berjalan normal sampai pada tanggal 27 pukul 9 pagi, Galang Edhi melakukan penelitian sejauh 400 meter dari Telogo Lele dan tidak membawa ponsel. Semestinya, pukul 11 atau waktu makan siang, ia kembali ke titik kumpul sesuai kesepakatan.
Namun ternyata Galang tak kunjung kembali, sehingga dilaporkan hilang. Pencarian pun mulai dilakukan oleh sesama mahasiswa pukul 15.00, tetapi tidak membuahkan hasil. Kepala BKSDA Jawa Timur yang mendapat informasi ini, kemudian segera meminta pertolongan Tim SAR dan kepolisian Sendang Biru.
Dalam pencarian, beberapa mahasiswa ikut melibatkan diri bersama dengan Tim SAR dan polisi sebagai tim pencarian. Sementara peserta sisanya dievakuasi menuju Kantor Resort Cagar Alam Pulau Sempu.
Pada Jumat pagi, Galang Edhi akhirnya ditemukan, tetapi dalam kondisi telah meninggal dunia. Jenazahnya ditemukan oleh para nelayan di kawasan Teluk Semut dan dilaporkan sekitar pukul 07.30. Atas pelaporan ini pencarian pun akhirnya dihentikan, sebab jenazah telah diidentifikasi dan sesuai dengan ciri mahasiswa IPB yang hilang itu.
Kabar ini menjadi berita duka di penghujung tahun yang lagi-lagi peristiwa ini terjadi di alam dan korbannya adalah seorang mahasiswa. Sebelumnya, sejumlah mahasiswa dan mahasiswi terjebak di erupsi Gunung Marapi. Terakhir korban yang sempat berhasil diselamatkan, akhirnya juga meninggal dunia karena luka bakar yang sangat serius.
BACA JUGA: Setelah 13 Hari Dirawat, Zhafirah Korban Erupsi Marapi Meninggal Dunia
Selalu mawas diri dan kompak bila berada di tengah alam. Tak lupa selalu berdoa dan saling menjaga agar senantiasa selamat hingga kembali pulang pada keluarga di rumah.