Seorang gadis bernama Anindita Syafa Nabila Rizky mengembuskan nafas terakhir dalam pendakiannya ke Gunung Lawu pada Minggu (25/6). Perempuan asal Semarang ini meninggal setelah sempat mendapatkan pertolongan pertama di Pos VI Gupak Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah.
Pendakian itu bersama dengan 16 orang lainnya yang sudah mengantongi izin kampus Undip dan juga dari keluarga mereka. Bermula dari pendakian dari basecamp Candi Cetho. Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jateng hari Sabtu sebelumnya pada pukul 8 pagi.
Perjalanan ini dibagi menjadi dua kelompok agar nanti bisa bertemu lagi di Pos IV. Pukul 16.30, mereka sampai di pos tersebut dan mendirikan tenda guna istirahat. Keesokan paginya, pukul 06.30 rombongan melanjutkan perjalanan. Ternyata 300 m dari lokasi Pos IV inilah korban menunjukkan kondisi tidak sehat. Ia nampak muntah dan disarankan oleh rombongan kembali ke pos IV.
Anindita kembali ke bawah ditemani oleh rekan lainnya sambil berbekal air putih dan biskuit. Selanjutnya kondisi ini tidak kunjung membaik karena korban mengeluh sesak napas dan terus muntah. Ada obat napaxin, tetapi ia lebih memilih minta oksigen.
Kendati sudah diberikan oksigen, hal ini sepertinya tidak banyak menolong hingga ia akhirnya beristirahat. Klimaksnya adalah ketika di tengah posisi rebahan, ia kembali muntah dan kali ini mulutnya juga mengeluarkan busa. Tak hanya itu ia juga mengalami penurunan kesadaran.
Pada fase ini, teman-teman korban berusaha memberikan pertolongan pertama. Pukul 11.30 mereka masih bisa merasakan denyut nadinya. Namun pada pukul 13.30 basecamp Candi Cetho mendapat kabar ada korban meninggal itu, sehingga mendatangkan pengelola, TNI dan Polri untuk penjemputan.
Penelusuran riwayat kesehatan korban
Jenazah korban akhirnya dievakuasi ke Puskesmas Jenawi. Di sana korban diperiksa dan dinyatakan mengalami hipotermia. Keluarga juga segera dihubungi untuk menjemput jenazah putrinya. Setelah melakukan komunikasi dengan keluarga, diketahui bahwa korban memiliki riwayat kondisi asam lambung.
Penyakit yang berkaitan dengan asam lambung ini memang cukup sensitif bila pasien tidak dalam kondisi yang prima atau menghadapi situasi ekstrem. Seperti cuaca, aktivitas dan kebiasaan yang kurang sehat. Dalam kondisi korban sendiri, bisa jadi terpengaruh dengan aktivitas selama pendakian dan suhu udara. Korban dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum, Kaliwiru, Candisari, Kota Semarang pada Senin (26/6).
BACA JUGA: Kisah Survival 4 Anak Korban Pesawat Jatuh yang Ditemukan Selamat di Hutan Setelah 40 Hari
Mendaki gunung menjadi salah satu aktivitas yang populer di kalangan anak muda hingga orang dewasa saat secara fisik dan skill sudah mampu melakukannya. Namun tantangan dari hiking ini memang cukup beragam sehingga perlu memahami risiko, manajemen keselamatan dan kekompakan bersama tim saat berangkat.