Sebuah peristiwa menegangkan sekaligus dramatis terjadi di atas pesawat Pelita Air. Seorang perempuan harus melahirkan saat armada tersebut tengah mengudara. Bukannya dokter, yang akhirnya tunjuk tangan untuk menangani kondisi tersebut adalah seorang makeup artist atau penata rias.
Dalam kondisi terdesak, ada kalanya kita agak keluar dari prosedur. Begitulah kira-kira yang terjadi. Pada perjalanan Pelita Air Jakarta menuju Surabaya tanggal 27 Juni tersebut, seorang penumpang perempuan ternyata mengalami kontraksi dan harus melahirkan di atas pesawat.
Hal tersebut ketahuan setelah penumpang yang posisinya berada di paling belakang pesawat itu mengalami pecah ketuban. Selanjutnya, pramugari mengumumkan lewat pengeras suara apabila ada penumpang yang berprofesi sebagai paramedis, tetapi nampaknya tak ada.
Sementara itu, seorang penumpang bernama Yulia Maria, yang berprofesi sebagai MUA mendengar pengumuman tersebut dan mencoba mencari tahu ke bangku belakang. Ternyata dugaannya benar, bahwa ada seorang penumpang yang akan melahirkan.
Aksi heroik bantu persalinan berbekal sering melihat kerabat
Setelah memastikan dengan pramugari, akhirnya ia mengajukan diri untuk membantu persalinan penumpang tersebut. Hal ini karena dirinya ternyata sering melihat saudaranya yang seorang bidan saat membantu pasien melahirkan.
Berbekal pengalaman tersebut dan keyakinannya, prosesi persalinan darurat itu pun dilakukan. Mulai dari meminta pramugari menyiapkan beberapa hal yang kebetulan semua tersedia, seperti sarung tangan, air hangat dan juga gunting untuk memutus tali pusar. Ia juga minta pramugari menyesuaikan temperatur AC agar bisa lebih kondusif bagi bayi.
Untuk kenyamanan dan keleluasaan persalinan, pramugari memasang kain tirai sementara sehingga Yulia bisa melakukan prosesi tersebut dengan lebih fokus. MUA asal Malang itu memberikan aba-aba dan instruksi yang memudahkan sang ibu untuk mengejan, sehingga buah hatinya bisa keluar.
Setelah akhirnya bayi perempuan itu lahir, Yulia dengan sigap mengikat tali pusar itu sekuat-kuatnya, kemudian memotongnya. Berhasil melewati momen kritis, membuat Yulia sendiri, serta sang ibu bayi dan para pramugari merasa lega. Begitu mendarat, sang bayi dan ibunya segera mendapat pertolongan ambulance untuk perawatan lebih lanjut.
Aksi heroik ini memang tak bisa dilakukan sembarangan. Bila tidak benar-benar mengetahui teknisnya, Yulia mungkin tidak akan berani mengajukan diri. Sebab ini berhubungan dengan keselamatan 2 nyawa sekaligus.
Namun memang tak ada yang kebetulan di muka bumi ini. Sepertinya Yulia dan penumpang yang hamil ini dipertemukan untuk kondisi tersebut. Pasalnya ternyata sang penumpang naik pesawat sendirian dalam kondisi hamil besar.
BACA JUGA: Kisah Sedih Ayah Tak Mampu Makamkan Bayinya Hingga Disimpan Dalam Freezer
Syukurlah Yulia Maria sendiri sudah memiliki pengetahuan yang penting untuk situasi darurat tersebut. Selain skill untuk membantu prosesi lahiran, pengetahuan lain yang penting bagi kita adalah menyelamatkan diri dalam kondisi kritis dan juga membantu memberikan CPR atau nafas buatan. Sebab dalam perjalanan di atas pesawat atau tempat umum sekalipun, kita bisa menemui situasi yang tak terduga seperti yang Julia alami.