Akibat serangan Israel ke Palestina yang tanpa henti dan menewaskan ribuan korban dalam beberapa pekan terakhir, banyak publik di seluruh dunia meradang dan mengutuk keras gempuran tersebut. Aksi ini mulai dari demonstrasi, donasi, hingga boikot terhadap beberapa merk ternama dari dalam dan luar negeri.
Hal ini karena publik yang memboikot meyakini bahwa beberapa produk tersebut turut andil dalam mendanai Israel untuk serangan ke Gaza. Terpantau di akun media sosial X atau Twitter, warganet saling berbagi informasi brand apa saja yang memiliki track record mendukung atau mendanai Israel.
Salah satu merk yang terdampak adalah McDonalds. Hal ini karena resto McD di wilayah Israel memberikan makanan gratis pada tentara di sana. Pernyataan tersebut membuat beberapa cabang frenchise McD di berbagai negara akhirnya memberikan klarifikasi dan menyatakan sikap tegasnya masing-masing. Termasuk di Indonesia.
Namun tensi publik di Indonesia sendiri yang cukup panas karena derasnya pemberitaan ini, membuat klarifikasi McDonalds Indonesia sampai dengan hambar. Salah satunya karena penyebutan Palestina dengan Timur Tengah. Banyak spekulasi serta pro dan kontra di bawah kolom komentarnya. Sebagian netizen menyatakan secara keras tidak akan membeli produk mereka lagi. “Bye bye McD..nyawa manusia jauh lebih berharga dr sekedar crispy chicken.”
Kendati demikian, ada juga netizen juga mengatakan ketidaksetujuannya. Sebab hal tersebut akan berdampak pada karyawan yang juga warga Indonesia. Di tengah kondisi perekonomian sulit, menurut seorang netizen ini bisa mematikan perekonomian mereka. “Tanpa bermaksud apapun, hanya tolong dipertimbangkan ribuan warga kita yg bekerja menggantungkan nasib sbg karyawan McD. Jangan melihat terlalu jauh, pikirkan saudara kita sendiri.”
Beberapa produsen besar seperti Unilever dan Danone yang merajai berbagai produk sehari-hari warganet juga tak luput dari aksi boikot ini. Belum diketahui seberapa signifikan dampaknya secara angka, tetapi di akun media sosial diwarnai hujatan. Di sisi lain, sentimen negatif netizen Indonesia juga menjadi-jadi tatkala mengetahui beberapa tokoh berpengaruh Indonesia atau owner brand lokal me-like postingan aktris Gal Gadot yang pro Israel.
Di antaranya adalah Valencia Tanoe, Mario Lawalata, Tarra Budiman, Jeremy Thomas serta sejumlah nama artis, owner brand kosmetika ESQA dan Rose All Day, dan pemain bulutangkis Gloria Emanuelle Widjaja. Beberapa tokoh tersebut telah memberikan klarifikasi masing-masing. Di antaranya emminta maaf karena salah memahami konteks sebab kurangnya pengetahuan atau mengikuti akun Gal Gadot karena menjadi fans aktris Wonder Woman tersebut. Ada juga yang menyebut bahwa dirinya bermaksud bersikap netral karena tak setuju dengan perang dan ingin perdamaian di kedua belah pihak.
Namun netizen tidak menerima alasan tersebut karena mengingat mereka adalah sosok yang memiliki pengaruh dan kemampuan untuk bisa membantu kondisi di Palestina. ‘Tidak memihak’ atau abstain dalam situasi ini dianggap hampir sama dengan tidak peduli akan kondisi genosida yang sedang terjadi.
BACA JUGA: Sosok Raymond Chin yang Edukasi Terancamnya Nasib Produk Lokal
Sementara itu, Indonesia melalui Menlu Retno Marsudi telah menyatakan di hadapan Dewan Keamanan PBB dan Menteri Luar Negeri para negara sahabat bahwa Indonesia berada di pihak Palestina. “Saya berdiskusi dengan rekan-rekan Menteri Luar Negeri saya mengenai pentingnya akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan serta perlindungan terhadap warga sipil,” tulisnya di akun media sosial Instagram.