Fenomena gen Z yang tumbuh di era pandemi dan pergeseran teknologi mengungkap fakta baru dalam sebuah riset. Kendati banyak pelamar gen Z yang juga kadang mengajukan gaji tinggi kendati tanpa pengalaman, ternyata banyak di antara mereka yang memilih lebih baik gaji kecil tapi bisa WFA atau work from anywhere dan menunjang kesehatan mental.
Hal ini terungkap dari riset ‘Work Relationship Index dalam konferensi South by Southwest (SXSW) Sydney 2023. Publikasi pertama kali oleh Hewlett-Packard (HP) tersebut melibatkan 15.624 responden dari 12 negara sejak 9 Juni-10 Juli 2023. Dan mengapa kita perlu tahu adalah karena di antaranya adalah responden dari Indonesia/
Country Manager HP New Zealand Oliver (Ollie) Hill, menyebutkan bahwa latar belakang terjadinya riset ini adalah karena cara kerja manusia saat ini sudah berubah pasca pandemi. Ada yang bisa menerapkan hybrid (kantor dan rumah) ada juga yang dari mana saja atau WFA. Kondisi ini mempengaruhi ekspektasi dan hubungan seseorang dengan pekerjaan yang mereka geluti.
Ada banyak fakta menarik dari riset ini. Salah satunya adalah daro mayoritas responden yang hubungan dengan pekerjaan mereka tidak sehat sebanyak 76%, punya pikiran untuk meninggalkan pekerjaan mereka. Negara yang persentasenya paling kecil dari golongan ini adalah Jepang, sebanyak 5%.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Dari sekian banyak responden, 38% merasa hubungannya dengan pekerjaan cukup sehat. Sementara 77% berpikiran untuk resign. Hal ini karena ada kecenderungan merasa tak produktif atau kurang merasa ada bonding dengan pekerjaan maupun kantornya.
Menurut Ollie, pekerja masa kini dengan karir mereka cenderung mengalami ketegangan dan tekanan. Di mana hal ini terjadi pada fisik dan mental, sehingga mempengaruhi produktivitas organisasi. Wujud nyatanya seperti mengonsumsi makanan kurang sehat sebagai bentuk stres release, demotivasi untuk olahraga, penambahan berat badan hingga gangguan tidur.
Sementara itu, pada aspek psikis dan hubungan sosial di antaranya adalah penurunan kualitas hubungan dengan keluarga atau pergaulan, kehilangan passion untuk hobi atau minat pribadi, kehilangan jati diri, kelelahan pikiran hingga merasa terisolir.
BACA JUGA: Dari Tak Bisa Beli Sendiri, Kakak Beradik Kini Jadi Juragan Sepatu dan Perlengkapan Basket
Oleh karena itu, para pekerja muda ini berpikir bahwa gaji lebih kecil untuk bisa mendapat pekerjaan dengan dampak minimal dari beberapa hal di atas akan lebih baik. Hal ini diwakili dari 83% responden yang menjawab demikian. Selain itu, aspek fleksibilitas yang didambakan adalah dari segi tempat dan waktu bekerja.