Saat sedang traveling atau berwisata, selfie atau rekam video adalah aktivitas wajib. Apalagi kalau berada di alam terbuka, maupun lokasi yang estetik. Namun ternyata, dalam kondisi ini bisa saja ada bahaya yang mengancam.
Dalam sebuah video yang viral baru-baru ini, tampak beberapa orang sedang asyik berada di atas kapal. Wisatawan yang kebanyakan adalah perempuan itu, sedang selfie atau merekam pemandangan laut sambil saling melempar tawa. Cuaca sedang mendung dengan awan berwarna kelabu. Angin laut juga tampak menyapu rambut mereka, sekilas tak ada yang janggal.
Namun pada detik ke sekian, bila kita perhatikan, rambut beberapa di antaranya berdiri cukup tegak. Padahal meski angin laut besar, tapi hembusannya tidak cukup kuat. Ternyata ini adalah tanda bahaya.
Tanda-tanda sambaran petir

Tidak perlu hujan lebat untuk petir bisa menyambar bumi. Dalam kondisi cuaca berawan saja, petir bisa sambar menyambar pada hal-hal yang memiliki gaya listrik terhadapnya.
Meski kelihatan lucu, rupanya video tersebut menunjukkan tanda-tanda orang tersebut dalam bahaya akan tersambar petir. Rambut yang berdiri itu menandakan adanya perbedaan potensial, di mana kemungkinan kita menginjak area dengan muatan elektron tinggi. Akibat dari hal ini adalah membuat tubuh kita bermuatan negatif. sehingga petir bisa menyambar.
Video tersebut hanya merekam kondisi saat para wisatawan ini sedang asyik saling merekam. Namun menilik dari komentar netizen di bawah thread Twitter tersebut, syukurnya mereka semua selamat. Tidak ada yang sampai celaka tersambar petir.
Manusia bersifat menghantarkan listrik
Kejadian tersebut untungnya tidak sampai menyebabkan orang celaka. Namun, masih banyak orang yang belum tahu bahwa kondisi tersebut merupakan tanda bahaya.
Manusia sendiri bisa menjadi penghantar listrik, terutama di tempat terbuka dan bidang yang luas. Hal ini karena kadar cairan berupa darah yang memiliki kemampuan serupa air. Sekalipun berada di dalam kendaraan seperti kapal, apabila terbuka dan berkerumun orang, maka bisa menjadi ‘ladang’ elektromagnet yang menarik gaya listrik.
Pengetahuan ini penting, tetapi sayang sekali masih banyak orang yang abai akan keselamatan mereka dengan tidak mengindahkan hal-hal tersebut. Kondisi sambaran seperti ini seringkali terjadi pada mereka yang bekerja di area terbuka, seperti pabrik, sawah, atau laut. Tak jarang juga, korbannya adalah usia kanak-kanak atau remaja yang belum paham risiko berada di bawah hujan dengan petir.
Cara menghindari sambaran petir

Oleh karena itu, sebagai ‘konduktor’ alami, kita perlu mengetahui risiko sambaran petir saat di tempat terbuka. Untuk lebih jelasnya, lakukan beberapa hal di bawah ini untuk bisa menghindari sambaran petir.
Bila sedang berada di luar rumah saat cuaca mendung atau hujan, segera cari tempat berteduh berupa bangunan yang cukup menaungi kita. Hindari pohon atau tiang. Jauhi pintu dan jendela.
Selain itu, matikan perangkat gadget seperti smartphone atau alat komunikasi lain. Penggunaan alat-alat ini memicu reaksi elektromagnet yang bisa menyebabkan terjadinya sambaran listrik.
Hindari juga berkerumun. Sebab hal ini sama saja dengan kita menjadi penghantar secara bersamaan. Saling berjauhan bisa menurunkan risiko sambaran petir.
Selanjutnya, pastikan kita menggunakan alas kaki yang bersifat isolator. Sepatu dan sandal karet bisa membantu mencegah hantaran listrik ke bumi. Selain metode ini, ada satu cara lagi yang bisa cepat menyelamatkan dari sambaran petir bila belum sempat menemukan tempat berteduh.
Coba angkat salah satu kaki. Sebab bila kedua kaki berada di tanah, hal ini ibarat pengantar arus dari kutub positif dan negatif. Dengan mengangkat salah satu kaki, artinya salah satu kutub akan terhalangi dan mencegah aliran arus listrik.
Indikator terakhir adalah seperti yang tampak pada video. Bila rambut terlihat berdiri, tanda kawasan tersebut atau kita sendiri, berpotensi tersambar petir. Segera cari lokasi yang aman untuk menyelamatkan diri, termasuk mematikan gadget dan koneksi internetnya.
Tindakan preventif yang bisa kita lakukan adalah memantau prakiraan cuaca. Saat ini BMKG telah mengembangkan beberapa aplikasi dan website yang bisa kita akses untuk memantau kondisi cuaca terkini dengan lebih aktual.
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Tetap waspada bila berada di kondisi alam terbuka. Terutama bila kita sulit lepas dari gadget seperti smartphone. Bagaimanapun, utamakan keselamatan Anda.