Kendati sudah melewati akhir pekan, kebakaran di kawasan Bromo belum padam. Malah area kebakaran mulai mendekati kawasan Poncokusumo, Malang.
Kebakaran yang terjadi akibat flare dalam sesi pemotretan prewedding ini awalnya hanya berada di titik savana Bukit Teletubbies. Namun karena kecerobohan aksi manusia da kondisi padang rumput yang menguning selama kemarau, mempercepat kobaran api pada malam harinya. Selain itu, adanya angin puting beliung pada akhir pekan lalu memperburuk kondisi dan membuat api melalap lebih luas.
Terkini, kondisi kebakaran sudah merambah area Poncokusumo di Malang serta Pasuruan. Dampaknya juga mempengaruhi pipa air yang menjadi salah satu sumber kehidupan warga setempat.
Berbagai upaya telah dikerahkan, menurut KLHK termasuk dengan mendatangkan puluhan unit helikopter untuk melakukan water bombing. Namun jarak yang cukup jauh membuat usaha tersebut cukup terbatas untuk bisa menaklukkan api yang terlanjur membesar. Setidaknya sudah sekitar 274 hektar wilayah Bromo berubah jadi abu.
Akses yang sulit, berbukit dan berapi menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya pemadaman kebakaran tersebut menurut Thomas Nifinluri dari KLHK. Atas kondisi yang makin parah Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup total akses ke wisata Gunung Bromo sejak Minggu (10/9) lalu.
BACA JUGA: Bukit Teletubbies Gunung Bromo Terbakar Akibat Aktivitas Pre-Wedding Pakai Flare
Sementara itu, nama kedua orang pasangan yang terlibat sebagai klien pre-wedding tersebut sudah diketahui. Keduanya berstatus saksi, yakni HP (39) pria daei Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Surabaya dan wanita inisial PMP (26) dari Palembang. Selain oleh kepolisian, dua sosok tersebut menjadi sasaran rasa penasaran netizen. Hal ini karena anggapan keduanya ‘tampak tenang-tenang saja’ ketika api sudah mulai membakar kawasan tersebut. Namun sampai saat ini masih menunggu penjelasan dari kepolisian untuk hasil investigasi lebih lanjut.