Nama Pandawara Group terkesan seperti band, padahal bukan. Ternyata mereka ini sekelompok pemuda yang patut dapat penghargaan karena kerap kali membantu ‘make over’ sungai-sungai sekitar pemukiman yang sudah tercemar.
Di saat pemuda seusia mereka sibuk aktualisasi diri, mereka punya cara sendiri membuat hidupnya lebih berarti. Yakni dengan melakukan hal yang berdampak bagi lingkungan, bahkan mungkin mencegah banjir meluap di rumah pembaca artikel ini.
Nama Pandawara Group sangat harum di TikTok, konten mereka pun sering FYP dan panen pujian. Siapa sebenarnya mereka? Kok mau repot-repot masuk kali yang kotornya nggak banget itu?
Pandawara Group si pahlawan sungai
Nama kelompok mereka tidak asing di telinga ya? Sebab nama ini memang serapan dari nama Pandawa dalam tokoh pewayangan. Mereka memang terdiri dari lima orang, sudah bagaikan boyband. Sedangkan wara juga merupakan istilah yang artinya ‘kabar baik’.
Kelima orang tersebut adalah Gilang, Rifqi, Rafly, Agung dan Ikhsan. Panggung mereka adalah sungai-sungai kotor yang bahkan kita sendiri untuk melihatnya saja mungkin sudah tidak sanggup.
Awal mula pembentukannya juga dari pengalaman banjir yang melanda di pemukiman mereka. Sehingga anak-anak muda yang sudah saling kenal sejak di bangku SMA ini tergerak hatinya untuk menjadi bagian dari solusi.
Membersihkan sungai dengan modal sendiri
Untuk melakukan aksinya ini, tentu saja mereka sudah berbekal peralatan yang sesuai meski dengan modal sendiri dan seadanya. Walaupun begitu, tidak mengurangi kebulatan tekad mereka untuk mengembalikan kejernihan sungai yang ada. Pertama-tama mulai dari sungai di sekitar kawasan rumah mereka lebih dulu.
Berikutnya mulai merambah ke beberapa daerah yang lebih luas di Bandung dan sekitarnya. Aksi mereka ini bisa kita lihat di TikTok mereka. Tidak jarang, aksi mereka masuk jadi FYP di TikTok. Bagaimana tidak?
Tidak banyak warga setempat yang punya kesadaran untuk peduli pada lingkungannya sendiri. Selama ini kita mengandalkan pemerintah daerah setempat dan pasukan kuning untuk bisa mengatasi kondisi-kondisi tersebut. Itu pun, kadang tidak segera tertangani dan akhirnya banjir meluap ke mana-mana.
Kok nggak jijik, ya? Kan banyak sampah dan limbah
Percaya tidak, lima pemuda ini tanpa menggunakan alat kerok seperti traktor dan sejenisnya, bisa mengangkat lebih dari 60 ton sampah dalam setahun? Padahal kalau kita lihat video mereka, sampah yang Pandawara Group ini handle bukannya sekedar daun kering atau bungkusan plastik sehelai-dua helai.
Melainkan tumpukan dan gundukan yang sudah mengubah wajah sungai jadi menjijikkan. Namun karena memang sudah diniatkan, sampah dan limbah tersebut tak menjadi halangan. Berbekal sepatu boot, sarung tangan, peralatan dan pakaian khusus untuk bisa masuk ke sungai, mereka angkat semua cemaran tersebut.
Total sudah ada 100 lebih sungai yang mereka datangi dan selamatkan. Atas aksinya ini, TikTok Pandawara Group tidak jarang bisa menembus hingga jutaan views. Apalagi dokumentasinya memang dikemas dengan seru sehingga bisa menggaet hati penonton gen Z dan milenial yang salut pada aksi mereka.
Jangankan berlima, satu orang bisa bersihkan sungai sendiri
Yang unik adalah, mereka pernah menantang salah satu membernya sendiri untuk membersihkan sebuah sungai. Memang tidak besar, tetapi kotor banget. Ternyata anggota yang bernama Ikhsan itu, berhasil menyelesaikan tantangan dengan sukses.
Dari sungai kecil tetapi cukup panjang dan menyedihkan itu, akhirnya kembali bersih dan menghasilkan 47 kantong plastik sampah. Netizen sampai terperangah. Bila satu orang saja bisa memberikan dampak seperti ini, maka kalau lebih banyak orang di Indonesia sadar akan lingkungan, sungai kita bisa bersih banget dan mencegah potensi banjir yang sering bikin pusing.
Pandawara Group sampai viral ke luar negeri
Meskipun sudah ada kelima anak muda hebat yang membersihkan 103 sungai dalam satu tahun ini, tentu saja hal itu akan sia-sia kalau kita masih jadi orang yang abai. Video tersebut tentunya juga ingin menginspirasi dan mengedukasi warga lokal untuk lebih peduli pada kebiasaan dan lingkungan.
Sebenarnya yang sering membuat bencana itu terjadi adalah aksi manusia sendiri. DI antaranya adalah membuang sampah sembarangan, atau bahkan pembuangan akhirnya di sungai, tidak memilah sampah, hingga mencemari sungai yang bisa jadi adalah sumber kehidupan warga sekitar juga.
Dampaknya ternyata cukup berhasil, karena Pandawara akhirnya sering berkolaborasi juga dengan relawan lain yang ingin membantu mereka. Bahkan, beberapa brand beken akhirnya mendekati mereka untuk ikut andil mendukung gerakan sayang lingkungan ini. Tak berhenti sampai situ, aksi mereka saking viralnya juga menghebohkan netizen internasional.
BACA JUGA: Kisah Dewa Eka Prayoga Lepas dari Jerat Hutang Milyaran, Jadi Jago Jualan
Oleh karena itu, meski mungkin tidak bisa membersihkan sungai sehebat Pandawara Group, minimal mulai sekarang kita pikirkan keberlangsungan lingkungan. Tidak hanya sungai, tetapi mulai dari yang terdekat, yakni di lingkungan rumah atau sekitar kita sendiri. Setuju?