China memang memiliki keberagaman hidup yang kadang di luar nalar. Salah satunya adalah kegemaran mereka akhir-akhir ini dalam mengonsumsi cemilan batu.
Hah? Gimana maksudnya? Ya, belakangan ini kuliner tumis batu atau yang memiliki nama Suo Diu (artinya hisap lalu buang) sedang populer di negeri tirai bambu tersebut. Tepatnya di kawasan Hunan, Tiongkok. Menu tersebut dijual di kawasan jajanan kaki lima seperti street food pada umumnya. Lantas bagaimana cara makannya?
Batu tersebut diolah bersama beberapa bumbu rempah dan seperti namanya, batu-batu tersebut ditumis seperti kerang. Penyajiannya pun menggunakan saus siraman lagi.
Tidak ada zat gizi dalam sebuah batu, tampaknya yang menjadikan kuliner ini seru adalah cara makannya. Kita menghisap lumuran bumbu yang melekat di batunya. Sedikit banyak memang mirip dengan makan kerang, dengan sensasi yang berbeda.
Kendati demikian, ternyata ada latar belakang di balik kuliner asal Hubei yang satu ini. Makanan ini adalah andalan para nelayan sejak berabad-abad lalu, ketika tidak ada uang dan bahan untuk makan. Lebih tepatnya, saat itu sang nelayan terdampar tetapi harus berusaha survive. Cara ini kemudian menjadi siasat agar perutnya seakan mendapatkan makanan meski hanya mengisap bumbu saja. Jadi ada filosofis tersendiri yang mendasari keinginan warga negeri tirai bambu tersebut seakan menapak tilas kuliner unik ini.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Mie Kocok Bandung Legendaris Rasa Autentik
Kuliner tumis batu ini range harganya sekitar 16 yuan atau Rp 33 ribu. Kalau di Indonesia, range jajanan harga ini tergolong di streetfood menengah ke atas. Agak mengherankan memang orang mau mengeluarkan uangnya untuk makanan yang terbuat dari batu. Namun sekali lagi, itulah Tiongkok dengan segala sisi uniknya.